Narsih berdiri di dekat pintu kamar, Narsih melihat penghuni rumah wari wiri. Ian yang melihat Narsih berdiri menyerngitkan keningnya, dia heran kenapa Narsih berdiri di sana.
"Mbak manisnya Dino, kenapa berdiri di pojokkan?" tanya Ian yang menghampiri Narsih.
"Aku sedih, karena wanita dibunuh karena mengetahui masalahku." Narsih menunjukkan wajah sedihnya kepada Ian.
Dino, Paijo yang mendengar apa yang di katakan oleh Narsih ikut mendekatinya. Narsih memandang keduanya yang menatapnya. Narsih hilang dari hadapan mereka bertiga.
"Dia kenapa? Kenapa menghilang dari hadapan kita? Apa salah kita pada dia ya?" tanya Paijo yang heran melihat tingkah Narsih.
Dino dan Ian mengangkat bahu menyatakan tidak tahu. Keduanya kembali duduk dan tidak lama mang Jupri dan mang Dadang datang menghampiri mereka.