Pikiran tidak wajar terlintas di benaknya seperti bayangan besar, hanya agar dia segera menyadari bahwa itu bukan hanya pikiran; seseorang benar-benar melompat di depannya.
"Emilia ?!"
Dia berdiri dengan punggung menghadapnya, rambut ungu masih berkibar karena gerakan, dan merentangkan tangannya seolah-olah melindunginya dari Beast.
"Apa yang kamu lakukan? Keluar dari sini!"
"Tidak!" Seru Emilia, suaranya tegas tapi bahunya gemetar. "Aku... aku akan melindungimu!"
Dan saat itulah ia menyambarnya seperti sambaran petir di benaknya. Tiba-tiba, dia mengerti apa yang Sain khawatirkan. Masa depan yang diperingatkan sekarang sangat jelas, dan sangat nyata.
"Bayangkan diri Kamu dalam situasi di mana Kamu kalah. Apakah tidak ada seseorang yang mungkin ikut campur? Seseorang yang mungkin membahayakan dirinya sendiri untuk melindungi Kamu? "
Dia mengucapkan jawaban atas pertanyaan Sain.
Emilia.