Sebuah bola hitam muncul, membentang ke dalam bentuk rudal saat menembak ke udara di Marni, lebih cepat, lebih kuat, dan lebih gelap dari sebelumnya. Dia menyaksikannya mendekat dan ... melangkah keluar.
Dia mengelak.
Tak satu pun dari usahanya sebelumnya berhasil membuatnya bahkan menatap mata, apalagi bergerak. Untuk pertama kalinya, dia menghindari serangannya. Itu bisa berarti hanya satu hal: dia menganggap serangannya sebagai ancaman.
"... Sepertinya kamu membuat beberapa kemajuan."
Sekilas senyum muncul di wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi. Itu adalah isyarat kecil, tapi itu memberinya rasa pencapaian yang mendalam. Pada saat yang sama, dia juga mencatat bahwa, sejak dia menjadi murid Marni, dia belum menerima sepatah kata pun pujian darinya. Sampai sekarang.