Ketika mendengar bahwa mereka adalah orang yang di tunggu-tunggu untuk menjadi bunga harapan baru bagi para penduduk kota tersebut, mereka tampak kaget dan tak percaya akan hal itu, bahkan mereka berpikir bahwa semua ini adalah jebakan.
"Apa yang kalian inginkan dari kami, bukankah kalian adalah penduduk pribumi di sini, lalu bagaimana bisa kalian menunggu kami yang tak pernah kalian tahu siapa kami dan asal usul kami" ujar Phoenix membalas ucapan perkataan Renzeis.
Dengan menunduk sambil berlutut di hadapan Phoenix, Renzeis mulai megatakan sesuatu yang membuat Phoenix lebih tenang dari sebelumnya.
"Maafkan Saya Tuan Muda, Saat itu Hamba tak bisa melindungi Baginda Raja sehingga harus gugur dalam pertempuran waktu itu" ujar Renzeis menceritakan kepada Phoenix.
Mereka kemudian di bawa ke sebuah bangunan megah di keliling oleh orang yang sedang hormat kepadanya, mereka membersihkan tubuh mereka dan di berikan pakaian terbaik, lalu di jamu dengan megah.