Dengan suara yang gemetar, papah kembali menggenggam tangan juragan Somad dengan sepenuh hati meminta padanya untuk melepaskan aku.
"Tolong, agan! Lepaskan putriku! Dia tidak salah, aku yang salah. Aku yang meminjam uang itu dulu terhadapmu, bukan kedua putri ku. Kalaupun ada orang yang harus bertanggung jawab, itu adalah aku. Bukan mereka. Mereka tidak ada hubungan nya dengan ini. Aku mohon!" Rintih papah, sambil menggenggam tangan juragan Somad.
Mungkin kalau dia bisa bergerak seperti kita, dia akan bertekuk lutut dihadapan juragan Somad. Merendahkan harga dirinya, demi melepaskan Kedua putrinya dari jeratan hutang kepada juragan Somad.
Juragan Somad tidak pernah mau mendengar sedikit pun atas permohonan papah. Dia begitu cuek dan menganggap perkataan papah hanya angin lalu, yang lewat di telinga nya dengan secepat kilat berlalu lagi. Dia sama sekali tidak tersentuh meskipun papah sudah sangat terlihat bersedih.
"Minggir, kau!"