Saat itulah, kenangannya dengan Haes-Sal serta Jae-Kyung, dan juga orang - orang di dalam Kultus mulai terlintas di dalam kepalanya.
Kenangan - kenangan indah bersama dengan mereka semua, membuat Gae merasakan perasaan yang sudah lama ia rindukan semenjak ia masih kecil. yaitu rasa nyaman dan kekeluargaan.
"UGHHHHH!! Aku harus bertahan! Seperti yang dikatakan oleh tuan Sang Komandan, aku sekarang sudah memiliki seseorang yang ingin aku lindungi dan aku bantu dengan segenap jiwaku! Aku harus bertahan!!" kata pemuda itu di dalam hati sambil berusaha menahan luapan energi yang mulai terasa seperti akan menghanguskan seluruh dantiannya.
Tiba - tiba, kesadarannya mulai menghilang. Pandangannya menjadi redup seketika dan menjadi gelap gulita.
"Ah ... di mana aku sekarang? Apa aku mati karena gagal mengendalikan kemampuanku sendiri? Apakah hanya sampai di sini saja?" tanya Gae di dalam hati.
Tiba - tiba saja, terdengar suara yang menggema di dalam kepalanya.