Hee Young mengerjap silau. Sensasi menghentak dalam perut naik ke kerongkongan dengan cepat. Dia terduduk dan langsung mengerang keras. Kepalanya berdenyut-denyut nyeri menolak kompromi.
Kembali memejamkan mata, Hee Young merayap turun tempat tidur menuju kamar mandi. Butuh usaha keras pergi ke kloset yang berjarak hanya beberapa meter dari kamar, dan mengeluarkan seluruh isi perut.
"Sudah enakan?" Handuk dingin tiba-tiba menempel di dahi.
Hee Young tertegun. Susah-payah dia mendongak dan perutnya melintir ngeri. Shou berjongkok tepat di sampingnya. Telaten dia mengusap keringat dingin di kening perempuan itu.
"Pergi!" Ditepisnya lengan Shou kasar. Kekesalannya pada pria itu masih belum hilang.
Namun, Shou bergeming. Dia justru kembali menyeka mulut Hee Young lantas menggendong perempuan itu kembali ke ranjang.
"Kau menyebalkan," gerutu Hee Young, tak berdaya di pelukan suaminya. Efek mabuk yang baru dirasakannya pagi hari praktis membuatnya harus menelan ego.