Senyum Lisa luntur. Tangan yang menggenggam gawai itu gemetar hebat. Wajahnya pun pucat pasi.
"Ini ... ini pasti bohong." Segumpal rasa panas menyumbat tenggorokannya. Ujung jemarinya serasa terkena sengatan listrik saat mencoba menggulir lagi layar gawai.
"Lisa, ada apa?" Jagganim keheranan melihat ekspresi syok perempuan di hadapannya.
Lisa nyaris menangis. Suaranya sangat kalut, tapi berhasil ditahannya agar tak tercium wanita eksentrik itu.
"Nyonya, sepertinya saya harus pulang secepatnya. Apakah perombakan naskah ini sudah bisa saya ambil?"
Jagganim mengamati Lisa tajam. Karena ulah Sora beberapa hari lalu, dia ikut kena getahnya. Produser meminta perubahan lagi untuk alur cerita drama. Pria itu berusaha menjaga proyeknya dari kehancuran akibat skandal. Meski gimmick dan sensasi diperlukan untuk promosi, sayangnya pihak produser tak terlalu setuju dengan kehebohan yang dibuat Sora.