Ramon tak bisa menghentikan Reni yang diam saja, lalu dia pun mengajak berbincang-bincang Reni sambil membayangkan sejak pertama mereka saling dekat dan menghibur satu sama lain.
"Kau ingat tidak sih saat pertama kita dekat dulu?" tanya Ramon kepada Reni yang duduk di sampingnya lalu tersenyum sambil mengusap air mata Reni.
"Yang mana? Kan banyak." Reni cemberut kesulitan mengusap air matanya.
Ramon pun tersenyum sambil mengulang saat itu dengan Reni, walaupun rasanya mustahil sekali kalau Reni bisa peka dengannya.
***Flashback in memori...
Setelah sampai di taman kota dekat danau Sunter, mobil Ramon berhenti di parkiran mobil, lalu dia pun segera meminta Reni untuk segera keluar dari dalam mobilnya. Reni yang penasaran langsung mengikuti keinginan Ramon.
"Reni keluarlah," ucap Ramon sambil melepaskan sabuk pengamannya melihat Reni dengan tersenyum senang sekali.
"Iya," jawab Reni yang juga melepaskan sabuk pengamannya.