Siang hari Sonia berjaga sendiri lagi, bosan dan jenuh hampir dirasakan olehnya setiap hari. Dalam pikirannya suka berandai-andai dia memiliki rekan kerja, pasti semuanya akan lebih mudah dan tidak membosankan. Namun sayang semua itu hanya ada di pikirannya saja, karena tidak mungkin Pak Wiranto dengan mudah memasukkan pegawai lagi.
"Coba saja ada teman disini yang bekerja denganku, pasti aku tidak akan merasakan jenuh seperti ini, tapi mana mungkin aki-aki tua itu mau memperkerjakan pegawai baru, orang perhitungan seperti itu," ucapnya membicarakan bosnya yang tidak ada di tempat.
Tiba-tiba seorang remaja yang kemarin menghakiminya datang, namun hanya bertiga saja. Membuat Sonia langsung berdiri mewaspadai mereka akan menghakiminya lagi.
"Mau apa kalian kesini?" tanya Sonia sambil menatap tajam ketiga dari mereka yang menatapnya dengan menantang.
"Kita mau belanjalah! Mau apa lagi! Dasar kasir bodoh!" jawab salah satu dari mereka dengan tidak sopan terhadap Sonia.