Setelah selesai berbicara dengan sang istri tersangka yang masih sangat syok, mereka pun segera keluar dan memasuki mobilnya. Haris yang sekarang mengendarai mobilnya, sedangkan Ramon duduk di kursi belakang sambil membicarakan hal tadi.
"Kasihan ya istrinya, dia percaya banget kalau sang suami pergi mencari nafkah yang halal, tapi tidak tahu kenyataannya ternyata hanya seorang kurir narkoba saja. Ck...CK...Ck..." Ramon mengecap lidahnya sambil menggelengkan kepalanya kasihan membayangkan istri dan anak pelaku yang tadi terkejut mendengarnya.
"Ya begitulah, terkadang orang itu tidak bisa di hadapkan pada hal ekonomi. Mungkin dulunya si Asep ini memang orang baik, tapi kenyataannya ekonomi yang memaksanya untuk melakukan tindakan kejahatan," jawab Haris sambil fokus mengendarai mobilnya.