Hari ini Mas Azkaya Diraja katanya mau main, sudah beberapa hari tidak bertemu dengan dia, tapi mungkin dirinya akan ke sini tanpa Mas Hari Abimanyu.
Tanpa terasa waktu berjalan cepat dari pagi ketemu malam lagi. Waktu terus berputar seolah tidak pernah lelah.
Mas Azkaya main ketika pukul 19.00 Wib.
"Mas Azkaya mau ke sini loh," ujarku pada Wulandari.
"Benarkah? Aku mau kenalan deh sama saudaranya Mas Hari Abimanyu siapa tahu jodoh," gumam Wulan meringis.
"Aamiin," sahutku.
"Memangnya Mas Azkaya Diraja nggak salat tarawih?" tanya Wulan.
"Mungkin dia salat tarawih di rumah bersama anggota keluarga dan para ajudan juga pelayan, mungkin," jawabku asal menebak.
"Gitu ya, Mas Hari Abimanyu dan Mas Azkaya Diraja ganteng mana?" tanya Wulan nyengir.
"Laki-laki tampan jika perempuan cantik, kayak gitu jangan dipertanyakan jelas bagiku Mas Hari Abimanyu calon suamiku terganteng sejagad raya," gumamku tersenyum simpul.
"Iya, aku tempe kok."
Mbak Syakila menghampiri aku dan Wulan.
