Perasaan hati Icha sangat kesal apa yang dia harapkan tidak jadi kenyataan, padahal dia akan senang jika Aqila dan Rasya sampai bertengkar dan batal jalan-jalan ke taman dengan bunda Aryna meskipun begitu apa boleh buat? Dia terpaksa hanya bisa menahan rasa kekecewaan di dalam dada seorang diri tanpa diketahui oleh orang lain.
"Kak Icha ikut saja yuk! Nanti kita makan camilan dan es krim kesukaan Kakak, mau ya?" bujuk Aqila tapi sia-sia sebab tidak dihiraukan oleh kakaknya itu ia cendrung cuek begitu saja.
"Tidak mau ah, kamu saja pergi, gih! Aku bukan anak kecil yang doyan makan es krim, sekarang kesukaan aku minuman segar warna merah," sahut Icha ia menolak ajakan Aqila sebab ajakan Bunda Aryna saja dia tolak apa lagi hanya seorang Aqilla bocah yang bagi Icha menyebalkan dan dibenci olehnya itu.
"Baiklah kalau begitu, tapi Kak Icha apa tidak ingin titip sesuatu, biar nanti kita akan dibelikan," ujar Aqila menawarkanpada Kak Icha.
