Setelah jam sembilan malam Cafe tutup keluarga Hari Abimanyu pulang ke rumah. Begitu juga dengan Wulan yang dijemput suami tercinta yaitu Azkaya Diraja dan Avina di jemput oleh kekasihnya Rangga.
"Sayang apa kalian sudah siap?" tanya Azkaya yang sudah siap menjemput mereka pulang. Rasya langsung berlari ke arah ayahnya, dia memeluk erat.
"Ayah, apa jika jadi laki-laki harus setia?" tanya Rasya ke ayahnya.
"Harus dong, setia kepada Tuhannya apapun yang terjadi, Rasya tidak boleh meninggalkan atau menduakan Allah, paham!" Azkaya mengacak-acak rambut Rasya.
"Jika kelak aku dewasa apa tidak boleh pacaran? Apa salah jika Rasya ingin pacaran dengan Kanara, tapi mau menikah dengan Aqila?" tanyanya polos.
Wulan tertawa sambil memegang perutnya dia tidak mengerti apa yang ada di kepala putranya.
"Ibu, kenapa tertawa Rasya itu sedang bertanya serius dengan Ayah," ucap Rasya menatap tajam ibunya.
"Maaf, sayang. Habis kamu lucu dan menggemaskan." Wulan mencium pipi Rasya dengan lembut.