Chapter 73 - Tertembak

"Maafkan aku! Saat itu aku tidak bisa berpikir jernih. Aku terbujuk oleh rayuan Justin." Kata Valen sambil menunduk karena ia merasa sangat bersalah.

Tanpa mengatakan apapun, Kenzo menarik Valen kedalam pelukannya. Valen pun membalas pelukan hangat Kenzo.

Setelah itu Kenzo menatap wajah Valen lalu membersihkan sisa air mata di pipi Valen. Kenzo tersenyum manis sebelum mencium bibir Valen.

"Aku mencintaimu!" ucap Kenzo dengan mesra. Valen pun tersenyum manis.

"Aku juga mencintaimu!"

"Arrggg .... "

Suara teriakan Kenzo membuat Valen terkejut. Ia lalu melihat darah yang mengalir dari dada Kenzo. "Arrggg ... Darah ... "

Valen berteriak ketika melihat darah di tangannya. Ia lalu menatap wajah Kenzo yang menahan rasa sakit.

Tidak lama setelah itu, Kenzo terjatuh dalam pelukan Valen. Karena tubuh Kenzo berat, Valen pun ikut jatuh sambil memeluk Kenzo.

"Kenzo ... Tolong jangan mati!" Valen merebahkan kepala Kenzo di pangkuannya. Ia lalu menangis saat melihat Kenzo sekarat.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS