Chapter 18 - Penyusup

'Aku mencium bau Vampir ... Sepertinya mereka kelompok Vampir bayaran. Tapi, kenapa mereka ingin menangkap gadis ini? Sebenarnya siapa gadis ini?' Batin Justin sembari menatap jauh kedalam mata Valen.

Kekuatan manik serigala yang tersimpan di dalam bandul kalung itu membuat Valen tidak mudah di ketahui identitas nya. Ia juga tidak mudah marah sehingga resiko untuk berubah menjadi manusia serigala sangat kecil.

Justin memandang Valen tanpa berkedip. Seketika itu Justin mulai tergoda melihat rambut panjang Valen yang terurai dan basah. Valen hanya menggunakan sepotong handuk sehingga Justin bisa melihat jelas kulitnya yang halus dan licin karena belum sempat di bersihkan dari sabun, Valen benar-benar menguji ke lelakian Justin.

"Apa yang kamu lihat? "Valen menyadari tatapan Justin yang tak biasa."Dasar mesum!" Ucap Valen lagi dengan ketus.

"Diam ... " Justin menempelkan jari telunjuknya di bibir seksi Valen. Tanpa sadar Justin di menelan ludahnya dalam-dalam karena dia teringat ciuman panasnya yang semalam.

Tepat saat itu terdengar suara barang pecah, seketika itu Justin pun langsung memberi aba-aba kepada Valen, "Tetaplah di dalam, jangan keluar sampai aku memanggilmu!"

Valen langsung mengangguk setuju karena dia takut.

Setelah itu Justin Seketika segera keluar dari kamar mandi. Dan dengan cepat ia memberikan pukulan kepada dua lelaki yang mengunakan hoody dan masker berwana hitam itu. Seketika mereka berdua terpental jauh hingga ke jendela.

Menyadari yang mereka lawan adalah Justin mereka pun langsung melarikan diri karena sadar kalau Justin bukan tandingannya.

'Ternyata benar kalau mereka adalah Vampir bayaran dan terlihat sangat profesional karena mereka tahu cara nya agar tidak terbakar oleh cahaya matahari. Aku yakin ada orang dibalik semua ini karena kejadian seperti ini sudah dua kali terjadi.' Batin Justin.

Setelah itu, Justin memanggil Valen tapi tidak ada suara sedikutpun, ia pun terpaksa mendobrak pintu kamar mandi. Seketika itu ia menemukan Valen pingsan sehingga ia dengan segera mengangkat Valen ke bahunya.

Justin menempatkan Valen ke tempat tidur dan langsung membungkusnya dengan selimut.

Setelah itu Justin menatap lekat wajah Valen sembari duduk di samping tempat tidurnya.

'Siapa gadis ini? Kenapa dia di buru oleh para Vampir itj? Sayangnya aku tidak bisa mencium bau apapun dari tubuhnya.' Batin Justin dengan heran.

Sesaat kemudian, Justin segera pergi ketika ia mendengar suara langkah kaki dari luar. Ia pun segera melompat keluar lewat balkon.

"Ada apa ini? Nona muda anda ... "Chloe kaget melihat pintu kamar Valen terbuka. Seketika itu ia segera berlari masuk dan melihat ruangan itu sudah berantakan. Sedangkan Valen terbungkus di tempat tidur.

Setelah memastikan kondisi Valen. Chloe segera membuat panggilan ke nomor Ricard.

"Halo tuan Ricard! Saya ingin melaporkan kalau penyusup telah datang membobol kamar nona Valen!" Kata Chloe setelah panggilan tersambung.

"Kenapa kamu bisa lengah begitu sampai penyusup bisa masuk, sekarang bagaimana kabar nona muda? "

"Maaf tuan! Nona muda baik-baik saja sekarang!"

"Oke, aku akan segera mengirim banyak pengawal kepadamu, jika ini terkadi lagi maka kepalamu akan menjadi taruhannya!"

Telpon terputus, setelah itu Chloe membereskan kamar Valen sebelum dia bangun.

Sementara itu di sebuah gedung tua yang gelap.

"Maaf bos kami gagal lagi untuk menangkap anak dari tuan Stevan itu!"

Bams ...

Tembakan itu tepat mengenai kepala lelaki yang baru saja menyelesaikan laporannya itu.

Sedangkan lelaki yang satunya segera memberikan penjelasan dengan ekspresi ketakutan,"Bos kami hampir berhasil tapi gadis itu di tolong oleh Tuan Muda Justin ..."

Mendengar nama Justin mata lelaki yang mereka panggil bos itu menyala buas "Apakah kamu yakin itu Justin? "

"Yakin Bos .... "Lelaki itu mengangguk dengan yakin.

"Aku pikir dia benar-benar tidak pulang karena tidak hadir di pesta malam itu. Tapi ternyata dia mengelabui semua orang. Apa kakak ku tahu? Tapi, kenapa dia menolong gadis anak Stevan? Apakah dia menyukai gadis itu?" Kata Rafael yang merupakan bos dari para vampir yang sudah menyerang Valen.

"Bos .... Apa yang harus kita lakukan?" Tanya salah satu anak buahnya.

"Sekarang juga kamu tangkap tuan muda Justin itu! Setelah itu bawa gadis itu segera ke hadapanku! " Jawab Rafael dengan bola mata yang memerah.

"Siap bos!" Setelah itu beberapa anak buah Rafael keluar dari gedung tua dan segera berangkat mencari keberadaan Justin.

"Adikku ... Berapa banyak nyawa yang kamu antar kepada Justin?" Tanya seseorang yang baru muncul dari balik kegelapan.

"Kakak .... ?" Rafael terkejut ketika melihat kakak nya yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Sebenarnya Tuan Robert sengaja datang menemui Rafael setelah mendapatkan kabar dari Justin. Ia adalah kaki tangan Justin yang mengaku sebagai ayahnya demi memberikan identitas baru untuk Justin.