Pove Jesika.
"Kurang ajar, dasar wanita mandul!" itu yang keluar dari mulutku. Setelah beradu mulut dengan Ranaya. Gimanapun dia berkekah ingin mempermalukan aku, tetaplah aku pemenangnya.
"Bang, mantan istrimu itu benar-benar kurang ajar! Berani-beraninya dia menghinaku di depan orang banyak. Pokoknya kamu harus kasih mantan istrimu itu perhitungan, bang!" oceh ku penuh emosi.
Kami sudah sampai di rumah beberapa menit yang lalu, tapi aku masih saja mengoceh tentang apa yang terjadi di pasar tadi. Membuat kepalaku menjadi pusing saja.
"Sudahlah, gak usah dipikirkan lagi, manusia tak penting itu! Ingat, kamu itu sedang hamil, jadi jaga sedikit emosimu!" jawab bang Zidane padaku.
"Tapi bang ..."
"Tak ada tapi ... tapian, Jesika! Cepat masuk kamar, istirahat! Aku gak mau terjadi apa-apa sama anak yang ada di kandunganmu," perintahku tegas Zidane. Dengan langkah kasar, aku masuk kedalam kamar kami.
****
Pove Zidane.