Aku yang terkejut bukan main ketika gelas yang aku tuangi air panas itu retak lalu terbelah jatuh pecah berkeping-keping ke lantai. Perasaanku langsung jadi tidak enak. Jantungku pun mendadak berlalu kencang.
"Ya Allah, ada apa ini" gumamku sembari memunguti pecahan kaca yang berserakan.
Firasat tidak baik yang aku rasakan saat ini, aku yakin ada hubungannya Jesika pergi bareng Zidane kali ini. Karena Jesika masih bekerja sebagai sekretaris Zidane. Jadi setiap pagi mereka berdua tetap harus bersama. Apalagi sebagai pasangan suami istri, membuatku muak untuk melihatnya.
Sejatinya aku hanya wanita biasa yang memiliki kontak batin atas apa yang terjadi pada suamikuyang telah memiliki istri alias berpoligami, seandainya dia tahu pastilah hati ku sangat terluka.
"Sini, Non biar bibik saja yang mengambilnya" ucap bik Sun menghampiri.
"Terimakasih banyak, bik" ucapku sembari keluar dapur dan menuju kamar untuk mengambil gawai dan menelfon kantor
"Apakah Zidane suamiku ada di kantor"