Ternyata biarpun banyak kotoran sapi tapi ditempat ini tidak bau-bau amat, ada pekerja yang khusus mengumpulkan kotoran tersebut, diolah jadi pupuk. Sapi tak boleh keluar dari lahan, kecuali dibawa pekerja. Sekeliling kebun dipagar dengan kawat berduri. Penasaran juga aku seperti apa si Nunung ini, tapi kata Mertua sapinya cemburuan, baru kali ini kudengar ada sapinya yang bisa cemburu.
"Bang, aku mau lihat si Nunung," kataku pada suami.
"Jangan dekat-dekat ya, dari jauh bolehlah," jawab suami.
Kami akhirnya pergi, kandangnya tidak jauh dari rumah utama. Aku terkejut dan terpana ketika melihat sapi yang sangat besar. Baru kali ini kulihat sapi sebesar ini, ini mungkin si Nunung.
"Ini si Nunung?" tanyaku kemudian.
"Bukan, itu Jokowi, anaknya si Nunung, si Nunung sapi betina."
"Ya, Allah, Abang menamai sapi dengan nama Presiden, gak boleh itu, Bang,"