Chereads / Keberuntungan Sistem / Chapter 22 - Ujian Ilusi I

Chapter 22 - Ujian Ilusi I

Shi Xiong benar-benar dibuat dilema. Shi Xiong juga bertanya-tanya sebenarnya ada rahasia apa dibalik kaisar Ying Fei yang sesungguhnya. Kaisar Ying Fei terkenal kejam dan tidak berperasaan namun disisi lain, saudaranya Shi Ling seolah mengatakan kalau kaisar Ying Fei bukanlah toko antagonis.

Apalah daya, Shi Xiong hanya bisa merenung dan mengenang masa lalu. Shi Xiong begitu tenggelam dengan masa lalunya sampai ia lupa kalau semua itu hanya ilusi. Belum sempat Shi Xiong berkata banyak, Shi Xiong di buat terkejut saat tiba-tiba berada di ruangan gelap. Beberapa pertanyaan mulai mengganggu pikiran Shi Xiong. Shi Xiong mulai memikirkan sesuatu yang aneh.

Belum sempat pikiran Shi Xiong traveling, Shi Xiong dibuat sadar dengan setitik cahaya dari kejauhan. Cahaya itu semakin dan semakin besar setiap saatnya. Beberapa saat, cahaya itu menjadi sangat terang dan mengganggu penglihatan Shi Xiong. Alhasil, Shi Xiong menutup matanya karena cahaya yang begitu terang.

Selang beberapa waktu, cahaya itu meredup. Shi Xiong kemudian membuka matanya. Betapa terkejutnya Shi Xiong saat menemukan dirinya tengah berada di atas kuda. Shi Xiong dibuat seperti terpengaruh dan seakan Shi Xiong tengah menjalankan misi pengawalan.

Shi Xiong mengawal seseorang yang berada dalam kereta yang ditarik dengan empat kuda Pegasus. Shi Xiong menaiki seekor kuda Pegasus dan berada di barisan terdepan tepat di depan kereta yang dikawalnya.

Saat perjalanan, Shi Xiong dibuat heran sebab ia merasa seperti ada sesuatu yang dilupakannya. Shi Xiong terus bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi padanya.

Shi Xiong juga menemukan dirinya seolah habis menangis. Hal itu membuat Shi Xiong merasa penasaran mengingat ia tak ingat apapun kecuali satu hal, yaitu ia saat ini sedang mengawal seseorang yang sangat penting.

Belum sempat Shi Xiong mencerna situasi, masalah Shi Xiong semakin menumpuk saat tiba-tiba ada puluhan orang pendekar kuat menghadang rombongan Shi Xiong.

Hal itu membuat kepala Shi Xiong semakin dan semakin sakit. Belum sempat Shi Xiong bergerak, puluhan pendekar itu menyerang secara membabi buta. Serangan demi serangan membuat seluruh rombongan Shi Xiong wafat begitu saja. Dalam waktu singkat, hanya tersisa Shi Xiong dan kereta yang dikawalnya. Shi Xiong kemudian bertarung dengan beberapa orang pendekar.

Sial bagi Shi Xiong, saat Shi Xiong sibuk bertarung satu orang bergegas ke kereta dan langsung menghancurkannya. Setelah kereta itu hancur, empat ekor kuda Pegasus langsung pergi melarikan diri.

Shi Xiong kemudian berbalik dan menemukan kereta itu telah hancur. Shi Xiong kemudian melihat seorang gadis dari dalam kereta kuda yang telah hancur. Shi Xiong kemudian mendapat satu serangan karena hilang fokus saat melawan beberapa orang.

Meski dalam keadaan terdesak, Shi Xiong yang tak ingat apa-apa selain mengawal gadis itu segera mengerahkan seluruh tenaganya. Shi Xiong kemudian melakukan semua yang dia bisa demi menyelamatkan gadis itu.

Shi Xiong tak menyadari kalau wajah gadis itu tidak terlihat. Shi Xiong segera berlari dan berada di dekat gadis itu dan menolongnya. Sial bagi Shi Xiong karena ternyata ia tak bisa mengalahkan pendekar dihapannya.

Shi Xiong terus melawan meski semua itu hanya sia-sia. Shi Xiong terus melakukan semua yang dia bisa sampai ia tak mampu lagi berusaha. Saat Shi Xiong terbaring tak berdaya, gadis itu hanya diam tanpa ekspresi.

Sementara itu, diruangan kosong terlihat sesepuh bersama dengan kepala keluarga Xiao. Mereka melihat kejadian yang dialami Shi Xiong dari dalam air yang ditempatkan dalam wadah berbentuk bulat.

"Tak kusangka, bocah ini mempunyai tekad yang sangat kuat. Beberapa orang sebelumnya memilih untuk lari ketimbang menyelamatkan nona." Seru kepala keluarga Xiao.

"Yah kurasa kita bisa mempercayainya untuk membantu nona mengingat dia bukanlah orang jahat." Ucap Sesepuh.

"Yah, akhiri saja penderitaannya. Bawa dia ke aula kediaman keluarga Xiao untuk mempersiapkan keberangkatan nona." Balas kepala keluarga Xiao.

Shi Xiong yang merasa hidupnya akan berakhir, hanya bisa memandangi gadis yang dikawalnya. "Maaf, aku telah gagal! Tapi entah mengapa semua ini terasa sangat aneh. Setidaknya, apa aku tidak bisa mengetahui apa yang terjadi sebelum aku wafat?" Gumam Shi Xiong.

Pandangan Shi Xiong kemudian berubah menjadi gelap. Shi Xiong masuk dalam kehampaan tak terbatas. Setelah beberapa saat, Shi Xiong menemukan dirinya tengah berada diruangan kosong tempat dimana dia bertemu dengan sesepuh dari keluarga Xiao.

Saat sadar, Shi Xiong menemukan sesepuh masih ada dihadapannya. Sesepuh kemudian melemparkannya bubuk berwarna ungu dengan bau yang sangat harum.

"Maaf, tapi ini memang sudah seharusnya. Dengan ini kau takkan ingat apapun pada saat di dunia ilusi itu!" Gumam sesepuh.

Sementara itu, Shi Xiong merasakan sensasi luar biasa saat mencium bau dari serbuk yang ditaburkan oleh sesepuh. Shi Xiong seakan merasakan kehangatan dan bersamaan dengan itu ingatannya beberapa lalu menghilang begitu saja.

Setelah adegan itu, Shi Xiong tak mengingat kejadian di dunia ilusi. Hal itu membuat Shi Xiong seperti merasa baru masuk keruangan itu dan baru melihat sesepuh.

Shi Xiong semakin dibuat bingung saat sesepuh itu langsung membawanya menuju aula kediaman keluarga Xiao. Shi Xiong yang merasa belum diuji merasa ada yang tidak beres.

Sesampainya di aula kediaman keluarga Xiao, Shi Xiong menemukan sebuah meja dengan tiga orang pendekar yang sudah duduk ditempat itu. Shi Xiong kemudian duduk di salah satu kursi yang kosong. Tampak makanan lezat dihidangkan di atas meja.

"Apakah kau yakin akan menerima misi pengawalan ini?" Tanya kepala keluarga Xiao.

"Yah aku sangat yakin!" Jawab Shi Xiong singkat.

"Tentu saja karena misi ini juga adalah misi dari sistem. Dengan kata lain, jika akau berhasil maka aku akan mendapatkan imbalan dari keluarga Xiao dan aku juga akan mendapatkan seribu poin keberuntungan secara bersamaan. Bukankah ini adalah keberuntungan yang luar biasa? Tentu aku akan sangat yakin mengingat hadiahnya sangat menggiurkan!" Gumam Shi Xiong.

"Baiklah, dengan begini. Keberangkatan nona menuju kekaisaran Yu Guo telah ditetapkan esok lusa. Sebelum itu aku perkenalkan orang yang akan membantumu dalam misi kali ini.

Yu Fan, merupakan salah satu keluarga bangsawan kekaisaran Yu Guo. Selain itu, Yu Fan juga mempunyai kemampuan beladiri setara pendekar bintang empat.

Gu Bei, salah satu murid perguruan akademi Bei Feng. Gu Bei merupakan murid jenius akademi Bei Feng angkatan sembilan belas.

Lan Fei, seorang master beladiri bintang enam tahap satu. Lan Fei merupakan orang nomor satu di kota tua ini.

Dan perkenalkan, ini Shi Xiong salah satu rekan kalian dalam misi kali ini. Ingatlah bahwa keselamatan nona harus dinomor satukan. Sebelumnya silahkan kalian berbincang terlebih dahulu." Seru kepala keluarga Xiao.