Tanpa banyak basa-basi lagi, Guru Ling langsung melayangkan satu serangan yang langsung membunuh Xiao Peng dan seekor moon bintang enam.
Shi Xiong, Lan Fei, juga Gu Bei dan Yu Fan sangat terkejut. Melihat Guru Ling membunuh Xiao Peng dan moon bintang enam membuat mereka sadar akan betapa berbahayanya Guru Ling jika menjadi musuh.
Tentu mereka cukup bersyukur. setidaknya, Guru Ling berada di pihak mereka. Meski begitu, Gu Bei, Lan Fei dan Yu Fan bertanya² siapakah murid kesayangan Guru Ling.
Saat ketiganya berpikir bahwa Shi Xiong adalah murid Guru Ling. Shi Xiong sadar bahwa murid kesayangan Guru Ling, tidak lain adalah Feng Shui. Seseorang yang menjadi alasan utama keberadaan sistem keberuntungan.
Sementara itu, disebuah ruangan gelap seseorang tampak tertawa dengan keras.
"Sebentar lagi, posisi kepala keluarga akan jatuh ketanganku. Bersamaan dengan kematian si jalang Xiao Ning, juga akan membalas dendam ku pada kaisar Yu Luo. Apalah artinya jutaan keping emas dengan keberhasilan ini. Yu Luo, hari ini kau akan kehilangan cucu tersayang mu. Dengan kematian Xiao Ning, Xiao Wei akan menjadi incaran kekaisaran Yu Guo. Setelah itu posisi kepala keluarga akan jatuh ketanganku. Benar-benar sempurna!" Gumam salah seorang tetua keluarga Xiao, Xiao Bei.
Xiao Bei terus tersenyum bahagia sepanjang waktu. Ketika sebuah kristal berwarna merah kehilangan cahayanya bahkan pecah, seketika senyum diwajahnya memudar.
"Bagaimana mungkin? Ketua perguruan Bintang Biduk berada di pihak kami. Bagaimana mungkin Xiao Peng bisa mati? Tidak mungkin, aku akan kesana sekarang!" Gumam Xiao Bei dengan perasaan marah.
Tak lama kemudian, Xiao Bei berangkat bersama dengan bawahannya. Melihat tetua Xiao Bei berangkat bersama semua bawahannya, cukup membuat Xiao Wei curiga.
Sebagai kepala keluarga Xiao, Xiao Wei tentu tak tinggal diam. Xiao Wei kemudian diam-diam mengikutinya dari belakang.
Sementara itu, Shi Xiong dan ketiga rekannya masih berada ditempat kejadian. Guru Ling kemudian meraih tangan Shi Xiong dan segera membawanya pergi dengan kecepatan tinggi. Yu Fan, Gu Bei, dan Lan Fei tentu sedikit kesal dengan itu. Karena merasa perjalanannya akan sangat bahaya, ketiganya kemudian membawa nona Xiao Ning secepat mungkin.
Namun, fakta bahwa seluruh kuda Pegasus telah wafat, membuat mereka tak bisa terbang lagi. Karena tak ada yang bisa menarik kereta nona Xiao Ning, akhirnya mau tidak mau Xiao Ning harus menempuh perjalanan melalui jalur darat. Dengan sangat terpaksa mereka berjalan menuju Kekaisaran Yu Guo.
Sebenarnya bisa saja mereka kembali, namun mengingat orang yang menginginkan nyawa Xiao Ning adalah orang keluarga Xiao. Maka tak ada pilihan selain maju.
Sementara itu, Shi Xiong kemudian mencoba melawan namun sia-sia. Shi Xiong ditarik oleh Guru Ling sampai ke perguruan Bintang Biduk. Shi Xiong tak menyangka, Guru Ling mampu membawanya ke perguruan Bintang Biduk hanya dalam waktu tiga jam mengingat jaraknya yang mencapai puluhan Mill.
Sesampainya di perguruan Bintang Biduk, Shi Xiong disambut dengan kebencian para siswa. Hal itu dikarenakan Shi Xiong yang pergi meninggalkan perguruan Bintang Biduk, membuat seluruh murid perguruan menjadi korban pelampiasan amarah Guru Ling.
Shi Xiong benar-benar merasakan adanya niat membunuh yang sangat besar di sekitarnya. Hal itu membuat bulu kuduk Shi Xiong berdiri. Shi Xiong yang tak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Guru Ling membuatnya sedikit takut melihat ekspresi dingin Guru Ling.
Sesampainya di aula perguruan, Guru Ling dengan cepat menutup pintu. Shi Xiong semakin takut saat Guru Ling mendekatinya dan memandangnya dengan sinis.
Guru Ling kemudian bertanya, "Kenapa kau pergi dan dimana pangeran?" Tanya Guru Ling sinis.
"Pangeran? Siapa yang Guru Ling maksud?" Tanya balik Shi Xiong kebingungan.
"Li Wei! Jangan bilang terjadi sesuatu padanya!" Seru Guru Ling.
"Li Wei? Aku juga tidak tahu dimana dia sekarang. Yang aku tahu, Yuan E'r dan Li Wei berasal dari negri sains. Guru Ling menyebutnya pangeran, itu berarti..." Pikir Shi Xiong.
"Yah, Li Wei adalah pangeran dari kerajaan sains. Siapa yang kau maksud Yuan E'r? Apa jangan-jangan saudari Li Wei masih hidup?" Ucap Guru Ling.
"Bagaimana mungkin Guru Ling bisa tahu yang aku pikirkan?" Tanya Shi Xiong.
"Apa kau lupa? Aku bisa mendengar pikiran orang. Sekarang jawab pertanyaanku, apa Yuan E'r mempunyai tanda lahir yang sama seperti Li Wei?" Tanya Guru Ling sinis.
"Ya, tanda lahir itulah yang membuat kami tahu kalau mereka bersaudara." Jawab Shi Xiong dengan keringat dingin di wajahnya.
"Tak kusangka, gadis kecil yang aku buang saat itu sekarang masih hidup!" Gumam Guru Ling.
"Sudahlah, untuk sesaat tinggallah di sini jangan pernah berpikir untuk pergi jika kau masih sayang nyawamu! Kau telah banyak membuat masalah diluar sana." Ucap Guru Ling.
"Masalah apa yang ku perbuat? Bagaimana caraku menyelesaikan misi ini kalau aku harus tertahan di tempat ini?" Tanya Shi Xiong dalam hati.
Sementara itu, Guru Ling pergi kesebuah sungai. Guru Ling kemudian duduk dibawah pohon disekitar sungai. Guru Ling kemudian memegang kepalanya yang mulai terasa sakit. Guru Ling kemudian mengangkat pandangannya kelangit kemudian menghela nafas perlahan lalu menutup matanya.
"Kau Lihat Feng? Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi!" Gumam Guru Ling.
Ingatan masa lalu kemudian terbayang dalam benak Guru Ling. Saat itu Guru Ling pergi mencari satu-satunya murid yang dia sayangi, Feng Shui. Saat mencari, Guru Ling kemudian mendengar suara tangis seorang bayi.
Dari suaranya, Guru Ling mampu menemukan sumber suaranya. Disana dia menemukan Feng Shui yang berusaha menenangkan dua orang bayi. Satu laki-laki dan yang satunya lagi perempuan. Mereka berdua mempunyai tanda lahir yang sama.
"Dasar murid kurang ajar, sudah berapa kali ku bilang jangan pergi tanpa sepengetahuan ku!" Seru Guru Ling dengan nada cukup tinggi.
"Guru! Apa itu negri sains?" Tanya Feng Shui.
"Negri sains? darimana kau tahu tentang negri sains?" Tanya Guru Ling.
"Kedua bayi ini sepertinya berasal dari negri sains!" Seru Feng Shui.
"Darimana kau tahu?" Tanya Guru Ling.
"Dari surat ini!" Ucap Feng Shui seketika memberikan surat itu ke gurunya.
"Tak kusangka kedua bayi ini berasal dari negri sains. Akan tetapi, bagaimana mungkin ia bisa berada ditempat ini? Bukankah jarak negri sains ketempat ini sangat jauh?"
"Tunggu, surat ini menunjukkan kalau tujuan kedua bayi ini adalah Rubin? Sepertinya aku pernah mendengar nama Rubin sebelumnya. Tunggu, bukankah Rubin adalah putra mahkota kerajaan sains? Bahkan bakat dan talenta nya dalam ilmu sains tak tertandingi? Rubin adalah ilmuwan paling pintar di negri sains juga merupakan pilar penting kerajaan sains. Lalu mengapa ia bisa berada di negri moon?" Pikir Guru Ling.