"Yaudah deh nanti aja belinya. Mungkin gua emang belum boleh makan keju kali ya. Dadah keju," ucap Mila
Mila pun merelakan keju yang sangat dia inginkan. Lalu dia segera berjalan perlahan menuju rak rak yang lain.
Dia pun kini sibuk membeli bahan-bahan yang belum dia beli. Mila terus memasukkan ini dan itu dan terkadang sedikit gagal fokus ketika melihat makanan.
Dan setelah beberapa belas menit dia mencari bahan yang dia ingin beli. Mila pun merasa bahan-bahan yang harus dia beli telah ada semua di keranjang.
Lalu Mila segera berjalan menuju ke tempat pembayaran. Yaitu tempat kasir.
Sesampainya di tempat kasir Mila mulai mengeluarkan satu persatu yang ada di keranjangnya.
Baru saja mbak kasirnya berbicara. Mila lebih dulu berbicara kepada mbak kasirnya.
"Mbak aku beli kantungnya ya. Soalnya engga bawa kantung belanjaan," ucap Mila.
Mbak kasir pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Baik kalau begitu," balas mbak kasir.
"Tapi mbak mohon maaf sebelumnya. Tadi ada seorang laki-laki yang memberikan keju ini kepada saya. Dan tadi dia bilang kalau mbak butuh keju ini. Apakah benar begitu?" tanya mbak kasir kepada Mila.
Mila pun melihat kejut tersebut. Dan dia terkejut ketika melihat keju tersebut, "Loh itu kan keju yang tadi gua mau tapi engga bisa beli karena engga di ambilin sama si cowok nyebelin," ucap Mila di dalam hati.
"Benar aku memang pengen keju itu. Tapi laki-lakinya siapa ya mbak, eum maksudnya ciri-cirinya mbak bisa kasih tahu aku?" tanya Mila.
Mbak kasir itu dengan cepat menganggukkan kepalanya, "Laki-laki tadi pakai Hoodie berwarna abu dan celana pendek berwarna hitam. Pokoknya ganteng mbak," balas mbak kasir.
"Hmm itu kan cowo nyebelin yang tadi engga mau ngambil keju itu buat gua. Tapi kenapa dia jadi berubah gitu. Ah tau ah engga jelas dasar cowo aneh," ucap batin Mila.
"Oh yaudah mbak. Aku mau keju itu tolong di hitung semuanya ya," ucap Mila kepada mbak kasir.
Mbak kasir itu pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah. Lalu mbak kasir pun segera mengscan barang yang Mila beli.
Setelah semua barang yang Mila beli telah di scan dan di masukan ke dalam kantung belanjaan. Mila pun segera membayar semua barang belanja milik dia.
Mbak kasir pun memberikan kantung-kantung belanjaan tersebut kepada Mila. Mila pun tentunya mengambil kantung belanjaan tersebut dengan senang hati.
Setelah semua kantung belanjaan sudah Mila masukan kembali ke dalam keranjang mbak kasir itu pun tersenyum ramah.
"Terimakasih telah belanja di sini. Selamat datang kembali ya mbak," ucap mbak kasir.
Mila pun membalas senyum ramah mbak kasir, "Terimakasih kembali mbak," balas Mila.
Mila lalu berjalan menuju parkiran. Tapi saat sampai di parkiran dia tercengang seperti menyadari sesuatu.
"Gua kan mau belanja tapi kenapa pakai motor coba. Ish si Mila kebiasaan deh. Mana belanjaannya banyak banget lagi," ucap Mila dengan nada suara yang kesal.
Tapi mau tidak mau Mila harus tetap menyimpan semua barang belanjaan miliknya di motor tersebut.
Walaupun sangat ribet tapi Mila tetap membawa kantung belanjaan tersebut karena tidak mungkin Mila meninggalkan kantung belanjaan dia begitu saja.
"Emang ya gua kalau ngelakuin apa apa sendiri pasti gini. Berantakan," ucap Mila.
Mila pun segera melajukan sepeda motornya dengan kecepatan pelan karena dia tidak bisa membawa motor dengan kecepatan kencang.
Tentu saja karena sebelah tangannya memegang kantung belanjaan. Mila terus melajukan motornya sampai akhirnya dia tiba di rumah.
Mila tidak masuk membawa motor miliknya tapi Mila hanya membawa kantung belanjaan saja. Dan dia meletakkan kantung belanjaan tersebut di pos satpam.
"Nah mending gua taro dulu aja kantung belanjaan di sini. Kalau gua udah balik makan baru deh bawa ke dalam. Ish pintar banget si Mila," ucap Mila sembari meletakkan kantung belanjaan tersebut.
Setelah meletakkan kantung belanjaan itu. Mila pun segera berjalan keluar dari gerbang dengan tidak lupa menutup kembali gerbang.
Kali ini Mila pun kembali melajukan motornya dengan sangat kencang. Karena perutnya yang sangat lapar.
Mila terus mencari warung pinggir jalan yang bisa dia datangi. Mila terus mencari sampai akhirnya Mila melihat kalau ada stan penjual seafood.
Mila tentunya langsung memberhentikan motornya karena Mila sangat sangat menyukai seafood.
Mila lalu turun dari motor besar miliknya berjalan masuk ke dalam stab makan seafood itu.
"Abang aku mau kerang ijo satu. Udah satu, sama cumi ya," ucap Mila kepada abang penjual seafood.
Abang penjual seafood pun menganggukkan kepalanya, "Boleh mbak. Mau sama sayur cah kangkung nya ga?" tanya Abang penjual seafood.
Mila menganggukkan kepalanya, "Iya boleh abang. Aku mau sama es teh nya tapi jangan terlalu manis," balas Mila.
"Iyaa jangan terlalu manis soalnya mbaknya udah manis," ucap abang penjual seafood.
"Si abangnya ini bisa aja," balas Mila sembari tertawa kecil.
Mila lalu berjalan duduk di bangku yang sudah di sediakan. Lalu Mila meraba raba celananya. Tetapi ternyata Mila lupa tidak membawa handphonenya.
"Ih kok handphone gua bisa bisanya engga kebawa. Adu belahan jiwa gua ketinggalan di rumah," ucap Mila dengan nada suara yang sangat pelan.
Karena merasa bosan dan tidak ada handphone yang bisa membantu menghilangkan kebosanan dirinya pun membuat Mila jadi memperhatikan sekitar.
Tetapi ketika melihat keadaan sekitar Mila justru melihat banyak sekali cewe dan cowo yang sedang berpacaran.
Mila pun jadi mendengus sebal melihat itu. Tapi tidak lama kemudian dia tersenyum karena melihat pasangan tersebut begitu romantis.
"Ih iri deh, jadi pengen deh," ucap Mila sembari melihat ke arah pasangan yang ada di seberangnya.
"Yah tapi gua engga kaya gitu, lagian pasangan engga punya akhlak," ucap Mila lagi tetapi kini dnegan ekspresi wajah yang sedih.
Ketika sedang asik melihat pasangan romantis itu. Makanan yang Mila pesan ternyata sudah datang.
"Mbak makanannya sudah siap. Silahkan di nikmati ya," ucap Abang penjual seafood.
Mila pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah, "Iya makasih bang," balas Mila.
Abang penjual seafood yang sudah mendengar balasan Mila lun segera berjalan meninggalkan Mila.
Mila awalnya melihat makanan tersebut terlebih dahulu. Makanan itu sangat sangat menggoda terlihat sangat enak untuk di makan.
"Ya ampun ini mah namanya surga dunia. Tapi jadi keinget dulu makan ini sama mamah sama papah. Tapi sekarang engga bisa," ucap Mila sembari melihat ke arah makanan yang ada di depannya.
"Eh kok jadi sedih lagi sih. Udah ah mending makan," ucap Mila.
Dan tanpa menunggu watu yang lama Mila pun dengan cepat memakan makanan yang ada di depannya dengan lahap.
Sangat lahap bahkan Mila begitu fokus dengan makanannya. Tanpa mempedulikan beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya dengan tatapan kagum.
Terlebih ada seorang laki-laki tampan yang terus memperhatikan Mila dengan tatapan datar miliknya.