Tepat setelah Laila melompat dari salah satu kapal. Kapal tersebut telah terbakar begitu saja. Api membumbung tinggi, dengan asap yang menutupi seluruh langit biru. Abu yang tercipta perlahan terbang terbawa angin, beberapa menempel pada wajah seluruh orang di sana.
Napas Laila menderu kencang, sedikit lega setelah melihat kebakaran yang terjadi. Jika saja dia terlambat sedikit saja, nasibnya akan buruk seperti itu. Terbakar dengan begitu panas, terpapar panas matahari yang sejak tadi menusuk.
"Tuan Tong!" teriak salah satu pendosa sambil menjulurkan tangan ke depan. Rambut panjang dengan warna sedikit merah, tatapan mata tajam dengan air mata berjatuhan.
Orang tersebut adalah tangan kanan Tong dalam kelompok pendosa. Dia orang yang paling loyal dan setia, dan tidak segan-segan kenuruti segala hal yang diperintahkan Tong kepadanya. Walaupun perintah Tong sedikit berlebihan, orang itu akan terus menuruti perintah Tong.