"Aku tidak mungkin bisa menggunakan kekuatan ini dengan baik. Apa kau tahu apa yang terjadi ketika aku menggunakannya untuk pertama kali!" teriak Revan setelah mengingat kejadian yang terjadi di Padang pasir. Kenangan buruk pada setiap tubuh rekannya yang tergeletak dipenuhi dengan darah, kenangan buruk yang coba dia hilangkan dengan susah payah.
Belum lagi, seluruh kejadian yang baru saja terjadi pada desanya saat ini. Seluruh penduduk serta keluarga yang tiba-tiba saja pergi selamanya dari dunia dengan keadaan yang mengenaskan. Jika dia melakukan apa yang dikatakan Aarav sejak tadi, bisa saja kejadian yang sama akan kembali dia lihat di depan matanya sendiri.
Revan menyingkirkan tangan Aarav yang menyentuh bahunya, kemudian memalingkan wajah. Keningnya mengerut begitu dalam, ujung bibirnya digigit begitu kencang, sementara bola matanya terus bergetar menahan kesedihan.