Sebelum gigi dan lidah Aarav menyentuh tanah, dia menghentikan gerakan tersebut. Aarav baru menyadari sesuatu yang berbahaya akan terjadi jika dia melakukan hal tersebut. Ketika dia menggerakkan giginya untuk menarik tubuhnya lebih jauh, bukankah kepalanya yang akan menghilang terlebhh dahulu.
"Aku tidak bisa melakukan hal ini. Jika kepalaku menghilang sebelum tubuh bagian bawah, maka selamanya tubuhku akan berada di dalam ruangan ini." Keringat dingin mengucur deras dari kening. Bola mata Aarav bergetar, hampir saja dia membuat keputusan yang akan menyulitkan untuk ke depannya.
"Jika harus melewati rintangan saat ini, harus dengan menghilangkan bagian tubuhku terlebih dahulu. Setelah itu, baru hilangkan bagian kepala. Dengan begitu, kesadaran untuk berpikir masih bisa kudapatkan dan seluruh tubuhku akan menghilang sepenuhnya dari tempat ini," batin Aarav berusaha merencanakan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.