Rena sedikit tertegun. Jika tadi Adit merasakan kebahagiaan itu terletak ketika bersama orangtua, ya, Rena merasakannya. Walaupun tidak lengkap. Tapi mamanya bagaikan orangtua ganda. Bisa sebagai ibu terhebat dan juga ayah terhebat.
"Mama saya kerjanya asisten rumah tangga, Bu. Tapi saya bersyukur bisa mempunyai orangtua yang bisa membuatku selalu mengerti arti rasa bersyukur, Tante,"
"Iya, Nak. Betul. Tante suka pemikiran seperti itu,"
Adit tertunduk sejenak. Nampak ia merasa bersalah karena lebih dulu berucap dan mengarah ke hal yang membuatnya tidak bersyukur.
"Maaf, Tante, Rena. Jangan disinggung Aditnya," celutuk Revan menyadari kesedihan Adit
Refleks Adit menggeleng cepat dan mencubit lengan sahabatnya itu ."Revan, lu ngomong apa sih? Lu malah jatuhin harga diri namanya itu!"
Revan tertawa lebar. Sementara Rena dan mamanya Sury tertawa anggun.