Dibagian mana, Nak?"
Reno menghentikan laju mobilnya. Ia menatap gadis dibelakangnya yang tengah terdiam membisu.
Rena tampaknya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Jujur, ia sedikit ragu untuk mengatakannya. Pasalnya, posisi rumahnya sudah lewat.
"Di belakang, Om. Tapi gak usah diundur mobilnya Nanti saya turun disini,"
Adit menahan tangannya. Ia tak mau Rena bersikap canggung seperti ini pada ayahnya.
"Kamu gak usah malu-malu, Rena. Lagian ini sedang hujan deras. Nanti mamamu kaget kalau kamu pulang dalam keadaan basah kuyup,"
Rena menyengir sesaat. Sementara Reno hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sungkannya Rena.
"Kita putar balik dulu, Nak,"
Tak berselang lama, mobil pun sudah terparkir di depan rumah Rena. Jarak mobil dengan halaman rumah Rena tidak langsung terlihat. Pasalnya ada lorong yang menghalangi.
"Tunggu, Nak," Reno mencegat Rena yang sementara membuka pintu mobil.
"Kenapa, Om?"
"Saya tidak mau kamu basah, Nak. Kamu pakai ini,"
