"Oh, itu sahabat mama, Nak. Kami dulu sahabtan erat seperti kamu dengan Adit seperti sekarang,"
"Wah iyakah, Ma? Mama gak pernah cerita-cwrita tentang ini," Rena merajuk dan menekuk bibirnya dalam. Bukannya mempertanyakan nama, Rena sibuk dengan jalan pikirannya karena baru mengetahui mamanya pun memiliki sahabat waktunya SMA.
'Rena tidak bertanya tentang namanya? Apa ini tak ada saya gak usah beritahu Rena sekarang, Ya Tuhan?'
Ma?" panggil Rena meminta atensi mamanya.
Ika menarik nafas panjang Bukan Bukan begini caranya ia berhadapan dengan anaknya dan memberikan segala kebohongannya. Seketika Ika menggeleng cepat. Meminta dirinya agar menyadari hal-hal yang tengah dipikirkan di kepalanya
"Iya, Nak?"
"Aih mama kayaknya mengantuk. Ya sudah kita tidur saja deh ma, sudah tengah malam.m,"
"Ayo, Nak. Kamu mau tidur sama mam atau tidur di kamar saja?"
Rena mengitari pandangannya ke sudut ruangan mamanya. Detik berikutnya ia mengangguk cepat