Prita istirahat di kamar yang dulu ia tempati sampai sore menjelang. Prita terbangun dan segera menuju kamar mandi untuk bebersih diri dan melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu melaksanakan sholat ashar. Selesai sholat, ia pergi ke ruang keluarga mencari ayah ibu dan adiknya. Mereka semua berkumpul di depan televisi sambil menonton acara di televisi tersebut.
"Bagaimana tidurnya? nyenyak? " tanya ibu
"Alhamdulilah bu, sudah bugar lagi, habis mandi juga"
"Nanti malam kita makan malam sama apa? ibu masakkan yang spesial kesukaan masing masing, mumpung Prita ada disini dan ibu semangat untuk masak"
"Wehhh,, ibu memang jempol" ucap adik Prita sambil mengacungkan jempolnya. "Aku pingin dimasakin tumis kangkung dan gurame goreng bu"
"Siap, Trus kamu apa Prita? "
"Prita kepingin Ayam goreng geprek saja bu, nanti biar Prita bantuin masak"
"Iya, terus ayah pengin dimasakin apa? "
"Ayah dimasakin sayur bening sambel orek tempe goreng saja buk"
"Siap, ibu OTW masak dulu ya"
"Iya bu" kata ayah dan asik Prita
"Ayo bu, Prita bantu"
Ibu Jasmin dan Prita segera pergi ke dapur menyiapkan semua bahan dan peralatan tempur mereka. Karena bahan sudah ada semua, maka tinggal ambil di kulkas saja. Disela sela memasak Prita mengungkapkan maksud dan tujuan menginap.
"Ibu, nanti selesai makan malam, Prita mau membicarakan suatu hal yang menurut Prita membutuhkan saran dan persetujuan dari ayah dan ibu".
" Iya, memang tentang apa? " Ibu Jasmin bertanya kepada Prita, meskipun sebenarnya ibu sudah tau maksud kedatangan Prita datang ke rumah.
"Ya nanti saja kalau kita sudah selesai bu, Prita akan bercerita, Sekarang kita konsentrasi dengan masakan kita dulu, takutnya malah gosong kalau di tinggal ngobrol"
"Iya iya... "
Tak lama semua pesanan makanan sudah tersaji di meja makan. Bertepatan terdengar pula suara adzan maghrib. Segera semua anggota keluarga bersiap untuk sholat berjamaah di rumah. Selesai sholat mereka pun segera menuju meja makan untuk memulai makan malam bersama.
"Wahhhhhh kelihatannya enak semua ini. Ayah jadi tambah lapar. Ayo semua kumpul di meja makan"
"Iya ayah" jawab Prita yang masih ada di kamar.
setelah semua anggota lengkap, mulailah mereka makan masakan yang di masak oleh ibu dan Prita hari ini. Semua diam menikmati setiap suap makanan, lezat dan nikmat tentunya. Sampai tidak ada satu pun yang tersisa. Ucapan syukur pun terucap
"Alhamdulillahirobbil alamin" ucap ayah dan ibu bersamaan, tanda bersyukur atas nikmat makanan yang hari ini bisa di makan.
selesai makan malam, sebelum ayah beranjak dari tempat duduknya Prita berbicara kepada ayah.
"Ayah, setelah ini Prita ingin berbincang dengan ayah dan ibu. Ada suatu hal yang ingin Prita sampaikan".
" iya, ayah tunggu di ruang tamu".
"Iya ayah, Prita beresin semua dulu, nanti Prita menyusul".
selesai mencuci semua peralatan yang kotor dan membersihkan meja makan, Prita bergegas menuju ruang yanu,. Disana sudah ada ayah dan Ibu.
" Ayah Ibu, Prita ingin mengutarakan maksud dan tujuan Prita berkunjung ke rumah ayah. Apakah Ayah dan Ibu merestui jika ada seseorang yang akan meminta Prita untuk di jadikan Istri? "
"Alhamdulillah" Ucap ayah dan Ibu serentak. "Akhirnya kamu bisa membuka hatimu lagi Nak, Ayah dan Ibu sangat merestui. memang itu yang kami harapkan supaya kamu tidak terpuruk dengan kesedihan dan ada yang menemanimu di setiap harimu."
"Kalau boleh Ayah tau, siapakah orang itu? "
"Apakah ayah dan ibu masih ingat dengan kakak kelas ku waktu SMA?? Namanya Yudha Sanjaya, biasanya saya memanggilnya Kak Yudha. Dia pernah datang ke rumah bersama teman temannya dan juda Sasa serta Maya waktu Prita sakit".
" Apakah dia yang dulu pernah menolongmu ketika tercebur sungai itu? "
"Iya ayah, dia orangnya. Setelah sekian tahun Prita tidak ada komunikasi dengannya, Kemaren ketika Prita mengikuti seminar mewakili sekolah, Prita bertemu dengannya. Karena dia yang bertugas sebagai Narasumber di acara seminar tersebut. Setelah pertemuan di Seminar itu kami saling berkomunikasi lagi Yah, sampai akhirnya dia datang ke rumah ayah dan ibu mertua. Dia sudah tau semua kejadian yang pernah ku alami. Dan dia menerima kekurangan Prita itu. Bagaimana menurut ayah dan ibu? "
"Ayah dan ibu merestui kalian Nak kalau memang Yudha akan memperistri kamu. Yang akan menjalani hidup berumah tangga adalah kamu. Kamu harus memantapkan hati dulu. Ayah dan ibu hanya merestui dan mendoakan yang terbaik untukmu. Ayah melihat Yudha anaknya baik dan penyayang. Namun sebelumnya ayah ingin mengobrol langsung dengan Yudha, Apakah dia bersedia untuk menemui ayah? ".
"Terimakasih Ayah, InsyaAllah Prita sudah yakin dengan keputusan dan pilihan Prita. Prita berharap semoga pernikahan ini adlaah yang terakhir dan sampai akhir hayat kami Yah. Nanti Prita akan sampaikan kepada Kak Yudha, kapan dia sempat ke rumah supaya bisa berbicara langsung dengan ayah".
" Iya, kamu nanti kasih kabar ke ayah kalau memang dia sudha siap? ".
setelah mengutarakan maksudnya, dan disertai canda serta obrolan ringan, akhirnya semua memutuskan untuk beristirahat. Prita segera ke kamarnya untuk memberitahu Yudha.
" Assalamualikum Kak. Sudah tidur kah? "
"Waalaikumsalam. Belum ini masih mengoreksi laporan dari kantor. apa sudha berbicara dengan ayah dan Ibu? "
"Alhamdulillah sudah kak"
"Bagaimana menurut ayah dan ibu? "
"Rahasia kak" balas Prita dengan emoticon penasaran.
"duh.. jangan bikin penasaran donk? gimana kata ayah?.
" intinya kakak disuruh bertemu ayah dulu. kapan kakak ada waktu untuk bertemu? "
"Secepatnya saja. Kalau Minggu depan bagaimana? Apakah ayah bisa?.
" InsyaAllah ayah bisa kak, yang penting malam hari. Setidaknya setelah sholat maghrib"
Iya, okay kalau begitu. Mingggu depan saya akan ke rumah ayah Alex. Terus kamu bagaimana? kapan pulang ke rumah Ayah Saifudin? "
"InsyaAllah besok pagi pulang Kak, karena saya hanya izin 2 hari. Nanti sabtu Siang berangkat ke rumah ayah Alex lagi".
" Apakah besok perlu saya jemput? Nanti langsung saya antar ke sekolah".
"Terimakasih, tidak usah kak. Kakak kan juga harus kerja. "
"Bagaimana kalau sabtu saya jemput, terus kita berangkat ke rumah Ayah Alex bersama? Kamu tenang saja, saya bawa sopir, bukan kita berdua saja. Jadi nanti sekalian bertemu ayah alex?".
" Boleh juga kak. Berarti tidak jadi hari minggu kesininya? "
"Iya, hari Sabtu malam minggu saja, sekkaian antar kamu kesana. Nanti kamu menginap disana saja supaya tidak capek di jalan. Nanti Senin Pagi saya jemput lagi langsung saya antar ke sekolah. Bagaimana??.
"iya kak, siap. Nanti saya sampaikan ayah"
"Ya sudah, cepet bobok gih. Besok bangun pagi. Berdoa dulu, jangan lupa cari saya di dalam mimpimu. Assalamualaikum"pesan terakhir dari Yudha yang disertai emoticon kerlingan mata.
" waalaikumsalam kak" Kenapa dia semakin banyak ngegombal? batin Prita
Akhirnya mereka sepakat hari sabtu untuk bertemu dengan ayah Alex.