Chereads / Duri Duri Kehidupan / Chapter 24 - 24. Mimpi Indah

Chapter 24 - 24. Mimpi Indah

Setelah cocok memilih untuk baju acara ijab qabul, mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Yudha mengantarkan kembali Prita dan Ibu sakinah. Sesampai di rumah ternyata Bapak Saifudin sudah lebih dulu sampai. Beliau tersenyum bahagia melihat Prita sudah mendapatkan pelabuhan hati yang dulu sempat fakum. Mendengar ada suara mobil memasuki halaman rumah, Pak Saifudin segera keluar untuk menyambut kedatangan yudha, Prita dan Ibu Sakinah.

"Assalamualaikum" ucap Yudha

"Waalaikumsalam,,, wahhhh... calon pengantin ini. Bagaimana feetting bajunya? "

"Alhamdulillah lancar Yah, sudah menemukan tang cocok".

" Mari masuk dulu di rumah"

kemudian mereka memasuki rumah. Tak terasa sudah terdengar adzan maghrib. Yudha meminta izin untuk ikut sholat maghrib, namun malah diajak sholat berjamaah. Akhirnya mereka melaksanakan sholat Maghrib. Selesai sholat, ibu sakinah segera pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Begitu juga Prita, membantu ibu di dapur. Pak saifudin mengajak Yudha untuk makan malam bersama terlebih dahulu sebelum Yudha pulang. Akhirnya selesai juga acara memasak dan Prita segera menata masakan tersebut di meja makan.

"Ayah, makan malamnya sudah siap" kata Prita.

"Iya Nak".

" Ayo Nak Yudha, kamu harus merasakan masakan Prita. Dia pandai memasak lo" Pak Saifudin menggoda Yudha.

"Apa tidak mwrepotkan Yah? "

"Ya tidak lah, sudah ayo. Keburu dingin nanti masakannya".

akhirnya mereka menuju ruang makan. Disana sudah tertata berbagai masakan. Prita dan Bu sakinah sudah menyambut mereka di meja makan.

" Ayo Nak Yudha, silahkan".

"Iya Bu, terimakasih, maaf merepotkan"

"ini semua yang memasak Prita lo, ayo di coba. Hari ini Prita memasak oseng kangkung, tempe goreng, ikan goreng dan tak lupa sambel terasi. Walau menu sederhana, namun rasanya di jamin juara. " Puji Bu sakinah kepada menantu kesayangannya.

"Sudah, jangan ngobrol saja, ayo segera dimakan, biar tidak penasaran dengan rasanya" ayah menimpaki obrolan mereka.

Mereka pun segera makan masakan yang telah tersedia. Yudha begitu terkejut dengan rasanya. Begitu nikmat dan pas di mulut. Ayah dan ibu hanya tersenyum melihat ekspresi Yudha. Namun mereka masih tetap melanjutkan makan malamnya dengan penuh nikmat. Selesai makan..

"Bagaimana Nak Yudha masakan Prita? Tanya ayah.

" Wahhhh.. benar kata ayah, masakan Prita Juara tiada duanya. Mantan banget Yah. Bisa jadi gemuk ini saya Yah kalau setiap hari di masakin smaa Prita"

"Hahahaha.... " terdengar suara tawa ayah menggelegar menanggapi omongan Yudha.

Mereka mengobrol sejenak di ruang tamu, ketika sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Yudha segera undur diri.

"Ayah Ibu, Prita saya mau berpamitan dulu. Terimakasih makan malamnya"

"Iya Nak Yudha, hati hati di jalan. Lain kali kalau luang mampir kesini lagi" Ucap Ibu.

"Iya ibu. Mari, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Prita mengantarkan Yudha sampai di depan rumah, sementara ayah dan ibu tetap di dalam rumah. Sesampainya di samping mobil,

"Sayang, Hubby pulang dulu ya, masakan kamu enak. Hubby jadi ketagihan. Besok pasti tambah gemuk Hubby kalau tiap hari kamu yang masakin".

" Iya, Hubby, InsyaAllah aku akan masakin kamu setiap hari, biar tambah sehat" jawab Prita disertai senyum menawannya.

"Ya sudah, sayang, aku pulang dulu. Kamu cepet istirahat ya, pasti capek, tadi sepulang sekolah kan kamu kgak sempat istirahat".

" Siap Hubby" jawab Prita sambil hormat kepada Yudha.

"Assalamualiakum sayang"

"Waalaikumsalam Hubby"

Yudha segera masuk ke dalam mobilnya yang sudah di tunggu oleh sang sopirnya. Setelah tidak terlihat mobil yang dikendarai Yudha, Prita segera masuk ke dalam rumah. Terdengar suara adzan Isya', Dia segera melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Selesai melaksanakan sholat Isya' Prita segera merebahkan dirinya di ranjang kesayangannya. Melepas penat dan lelah namun membahagiakan baginya. Terbayang kembali memorinya dengan Furqon. Dalam hati, dia berdo'a kelancaran pernikahannya dengan Yudha. Prita berencana untuk mengajak Yudha berziarah ke makam Furqon sebelum hari pelaksanaan ijab qabul. Tak terasa Prita telah terlelap di alam bawah sadarnya. Dalam alam bawah sadarnya, Prita bertemu dengan Furqon. Terasa nyata namun tak bisa di gapai. Furqon hanya memberikan senyum terindahnya kepada Prita sambil menganggukkan kepalanya, kemudian perlahan menjauh dan hilang. Prita bingung mencari keberadaan Furqon. Saat dia memanggil nama Furqon dan berusaha mencarinya, terdengar suara yang begitu akrab dengan telinganya. "Sayang, dimana kamu? " Ucap orang tersebut sementara Prita bertambah bingung lagi. Kemudian muncullah sosok Yudha ad adi belakangnya sambil melambaikan tangan dan berjalan menuju ke arahnya. Seketika Prita terbangun dari mimpinya dengan keringat yang sudah bercucuran. Dia segera bangun dan melihat jam, ternyata sudah menunjukkan jam tiga dini hari. Dia segera melaksanakan sholat tahajud. Dia memohon ampunan atas segala dosa dosa yang telah di perbuat. meminta dalam doanya untuk kelancaran segala urusannya baik di dunia maupun di akhirat tak lupa ia meminta kelancaran pernikahan yang sebentar lagi akan di laksanakan. Selesai memanjatkan segala doanya, ia mengambil Al Qur'an. Dia membaca Al-Quran sampai terdengar adzan subuh. Ia menyudahi bacaan Al-Quran nya dan segera melaksanakan sholat qobliyah.

Sholat qobliyah subuh atau fajar umumnya dikerjakan sebelum sholat fardhu subuh. Sholat sunah ini dilakukan sebanyak 2 rakaat.

Sholat qobliyah subuh memang jangan sampai dikerjakan berlama-lama. Hal itu karena hukumnya adalah sunah.

Keutamaan sholat qobliyah subuh tertuang dalam hadits dari 'Aisyah, di mana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

"Dua raka'at fajar (sholat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim).

Jika sudah mengetahui keutamaan ini, seharusnya sadar jika keutamaan sholat qobliyah subuh begitu besar. Apalagi dengan keutamaan shalat fardhu subuh itu sendiri. Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari sholat subuh,

"Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat Isya' dan sholat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak." (HR. Bukhari dan Muslim).

keutamaan yang kedua yaitu karena mengikuti teladan Rasulullah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan contoh kepada umatnya untuk senantiasa menjaga rutinitas dalam melaksanakan sholat qobliyah subuh.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga shalat Shubuh. Sebelum shalat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka'at ringan." (HR. Bukhari dan Muslim).

keutamaan yang ketiga adalah akan mendapatkan balasan rumah di surga. Keutamaan ini dijelaskan pula dalam hadits yang disampaikan oleh Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, Istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata,

"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga." (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu 'anha berkata, "Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut." (HR. Muslim).

Keutamaan yang keempat adalah Menutup kekurangan sholat wajib. Sebagai manusia, tentu tak luput dari kekurangan. Begitu juga saat melaksanakan ibadah sholat wajib. Tak jarang sholat yang dilakukan terdapat kekurangan di bagian-bagian tertentu.

Untuk menutup kekurangan tersebut, dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

Setelah melaksanakan sholat Qobliyah, Prita segera melaksanakan Sholat fardhu Shubuh.

"Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta'ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, "Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu." (HR. Abu Daud).