Devan langsung menyusul agnia yang sudah berada di Deket bapak - bapak penjual es krim, tetapi saat Devan sudah hampir sampai di Deket bapak - bapak penjual tadi Devan melihat ke beberapa orang - orang yang sedang berdiri tapi mengantri untuk membeli es krim di sana untuk mencari keberadaan agnia. Saat melihat satu persatu orang - orang yang sedang mengantri panjang untuk membeli es krim tadi Devan melihat keberadaan agnia yang juga sedang berdiri Menganti di barisan nomer dua dari belakang. Saat sudah mengetahui keberadaan agnia Devan langsung berjalan menuju ke arah agnia.
Setelah devan sampai di Deket agnia, di situ agnai sedang berdiri sambil mainan handphonen nya dia.
" Lo yakin mau beli es krim nya ?" Tanya Devan saat sudah sampai di sebelah agnia, saat agnia mendengar ada orang yang berbicara dan suaranya tidak asing agnia langsung melihat orang tersebut dan ternyata orang yang berbicara itu adalah devan.
" Lo bicara sama gue?" Tanya agnia sama Devan untuk memastikan Devan bicara sama dia atau tidak, takunya agnia kalau dia salah denger nanti kalau dia udah jawab ucapan Devan tapi ternyata Devan enggak bicara sama dia kan nanti dia malu mana banyak orang lagi di sana, lagian dia juga tadi enggak terlalu denger sama omongan Devan karena dia sibuk sama handphonen nya dan di sana juga rame banyak suara orang - orang yang lagi berbicara.
" Ya iya lah gue bicara sama elo, Lo kira gue lagi bicara sama pohon ini," ucap Devan kesal sama agnia karena udah tau disana cuma ada agnia yang dia kenal dan tadi dia juga perginya sama agnia dan dia juga yang ada disamping jadi otomatis kan Devan bicaranya sama agnia. Tapi bukannya jawab tapi agnia malah tanya kayak gitu sama dia kan Devan jadi kesel mana malu juga lagi karena disitu banyak orang.
" Ya gue kira lagi bicara sama siapa, orang elo juga enggak bawa nama gue kan, la gue kan jaga - jaga takunya salah pahan kan nanti jadi malu guenya,". Balas agnia enggak mau disalahin sama Devan soalnya dia merasa benar tanya kayak gitu sama Devan, lagian agnia juga tanya kayak gitu enggak ada maksud apa-apa, agnia cuma mau mastik kan Devan bicara sama dia beneran atau bukan soalnya Devan enggak nyebut nama dia.
" Bodoamat lah, susah bicara sama elo itu pasti ujung - ujungnya juga debat, ini itu lagi ditempat umum emang elo enggak malu?," ucap Devan kesal sama agnia karena setiap Devan bicara sama agnia pasti ujung - ujungnya ada perdebatkan diantara mereka berdua, mana ini lagi di tempat umum lagi kan dia juga masih punya malu.
" Ya ya ya terserah elo lah, emang tadi elo bicara apa sama gue," tanya agnia sama Devan tentang ucapan Devan yang tadi saat sudah sampai didekat agnia, soalnya tadi dia enggak terlalu denger sama omongan Devan karean disana rame banyak orang.
" Makanya kalau ada orang bicara itu di dengerin enggak malah main handphonen Mulu," ucap Devan sama agnia karena dia bicara bukanyaan dengerin agnia malah main handphonen terus.
" Enak aja kalau ngomong, elo nya aja yang tiba - tiba datang terus enggak panggil nama gue dulu atau apa tapi elo langsung bicara aja, ya kan setau gue elo bicara sama siapa mana di sini juga lagi rame kan jadinya gue enggak terlalu denger, udah tinggal jawab elo tadi bilang apa aja susah amat sih," jelas agnia kepada Devan karean Devan nyalahin dia tersu padahal menurut agnia yang salah itu Devan karena Devan tiba - tiba datang didampingi dia terus bicara tapi enggak panggil nama dia kan dia juga enggak tau kalau Devan bicara sama dia.
" Iya lah gue yang salah, kalau gue enggak ngalah enggak selesai - selesai nanti pasti elo bicaranya, gue ulangi lagi ya omongan gue tadi itu gue tanya sama elo, emang elo beneran mau beli es krim disini ? " ucap Devan mengalah sama agnia kalau seumpama dia enggak mengalah pasti debat mereka enggak akan ada habisnya mana udah mulai dilihatin orang - orang karena suara agnia yang menggelegar dengan merdu itu keluar saat debat tadi jadi Devan memutuskan untuk mengalah dari agnia.
" Gue ma enggak mau debat sama elo, tapi elo nya aja yang mancing - mancing buat debat, emang kenapa kalau gue beli es krim disini ?" Ucap agnia tetap enggak mau ngalah, Devan udah mau ngalah bukanya agnia ikut ngalah tapi disini agnia malah mancing - mancing untuk debat aja, agnia juga merasa heran sama ucapan Devan yang menanyakan dia mau beli eskrim disini pikiran agnai sudah sampai kemana - mana berfikir negatif tentang bapak - bapak penjual es krim itu.
" Iya lah terserah elo, enggak udah mancing - mancing elo itu emang elo enggak malu apa udah dilihatin orang - orang itu lo ? Kenceng banget sih elo itu kalau bicara," ucap Devan kesel karena agnia mancing - mancing terus bikin emosi padahal disana mereka udah jadi tontonan orang - orang yang mau beli es krim itu.
" Bodomanat lah,belum elo jawab yang tadi embah kenapa kalau gue beli es krim disini?, Ucap agnia melihatkan wajah cueknya padahal aslinya dia juga malu saat melihat ke arah kanan dan kiri dan ternya benar mereka berdua tadi tontonan karena agnia gengsi sama Devan jadi dia mengeluarkan mimik wajah cueknya biar menyakinkan Devan.
" Jangan mikir aneh - aneh dulu gue tanya kayak gitu karena inikan antrian nya banyak banget elo yakin mau nungguin ? Mending beli dilain tempat aja yang enggak rame," ucap Devan memberi tau agnia untuk membeli es krim di lain tempat aja karean disini antrian nya banyak banget lagian Devan juga agak risi karean banayk anak - anak muda yang cewek - cewe melihat ke arah dia mana ada yang foto dia diem - diem juga lagi.
" Yakin lah gue, justru karena antriannya banyak terus banyak yang beli itu tandanya es krim nya enak lagian katanya temen - temen gue es krim ini es krim paling favorit buat anak muda karena nama - nama es krimnya yang unik dan rasanya yang enak jadi banyak orang yang rela antria lama sambil panas - panasan cuma buat beli es krim disini," jelas agnai kepada Devan memberitahu kalau seumpana kalau penjual itu banayk yang beli kebanyakan pasti karena jualannya enak, jadi agnia mau mencoba es krim itu karena kata temen - temen dia es krim itu es krim terfavorit untuk anak muda dan lagi viral.