Saat dilihat es krim punya dia sudah habis agnia langsung melihat ke arah devan, dan ternyata Devan lagi asik bermain dengan handphonen nya.
" Pulang sekarang yuk, gue udah selesai makan es krim nya," ucap agnia sambil melihat ke arah Devan
" Yaudah yuk," balas Devan sambil berdiri dan memasukan handphonen punya dia ke dalam saku celananya
" Yuk," ucap agnia sambil berdiri dari duduknya
Setelah itu mereka berdua langsung melangkah menuju parkiran tempat sepeda Devan ditaruh. Sudah sampai di parkiran karena mereka tidak jauh dari mereka cepat sampai parkirannya.
"Nih helmnya,"ucap Devan telah mengambil helm diatas motornya dan dikasih ke Agnia
"Makasih,"ucap Agnia sambil mengambil helm yang diberikan oleh Devan tadi, tas Hermes udah ada ditangan Agnia akunya langsung memakai helm tadi
" Sama-sama," balas Devan, itu dia langsung mengambil helm punya dia dan langsung memakainya
" Udah belum, buruan naik keburu malam,"ucap Devan setelah sudah naik motornya
Tidak ada balasan dari agnia, agnia langsung menaiki motor Devan.
Setelah Agnia duduk manis di atas motor Devan, Devan langsung menengok ke arah belakang ke arah agnia.
" Ini belum di kancingin," ucap Devan sambil mengancingkan kancingan helm punya Agnia.
saat Devan mengancingkan helm punya Agnia terjadi adegan tatap-tatapan beberapa detik Devan sama agnia
" Ada apa ini dengan jantung gue, kok aneh banget, Kok gue jadi deg - deg an banget sih lihat wajah Devan sedekat ini," ucap agnia dalam hati saat melihat wajah devan dari dekat agnia merasa deg-degan menatap wajah devan.
Ternyata tak cuma dia yang merasakan deg-degan ternyata Devan juga merasakan deg-degan saat melihat wajah Agnia sedekat ini.
" Kok gue jadi deg - deg an sih lihat wajah cewek ini dengan jarak sedekat ini, tapi kalau dilihat - lihat cantik juga cewek ini," ucap Devan dalam hatinya, Devan merasa deg - degan saat melihat wajah agnia dari jarak sedekat itu, menurut Devan kalau melihat Agnia sedekat ini ternyata agnia itu cantik banget
" Udah, kalau gini kan jadi aman, kalau elo kenapa - Napa kan yang tanggung jawab gue juga," ucap Devan setelah tersadar dari lamunannya
" Makasih," ucap agnia sambil memalingkan wajahnya dari Devan
Setelah itu tidak ada balasan dari Devan, setelah dirasa agnia sudah aman Devan langsung menyalakan motornya dan saat di perjalanan pulang tidak ada percakapan antara agnia dan devan. Karena agnia sibuk dengan pikirannya yang entah lagi memikirkan apa hanya agnia dan Tuhan yang tau dan Devan juga sibuk mengendarai motornya sambil melihat suasana jalan. Setelah beberapa menit menyusuri jalanan Jakarta agnia dan Devan sudah sampai di rumah agnia saat sudah sampai rumah agnia. Agnia langsung turun dari motor Devan dan melepas helem yang dia pakai.
" Ini makasih," ucap agnia kepada Devan setelah turun dari motor Devan dan melepas helemnya setelah itu dikasih ke devan
" Iya sama - sama, bunda Lo ada didalam apa enggak?" ucapan Devan menanyakan bundanya agnia ada di rumah atau tidak
" Ada, emang kenapa kok nanyain bunda?" Tanya agnia kepada Devan heran karena tiba - tiba devan menanyakan keberadaan bundanya
" Gak apa - apa cuma mau minta maaf sama bunda elo karena bawa pulang elonya kemalaman," ucapan Devan memberi tau agnia kalau dia mau minta maaf sama bundanya agnia karena bawa agnia pulangnya kemalaman, walaupun Devan tau kalau agnia tadi udah ijin tapi tetep aja Devan merasa engggak enak sama bundanya agnia
Duuh idaman banget ya gais Devan itu udah ganteng, baik, sopan dan tanggung jawab lagi
" Gak usah gak apa - apa lagian tadi gue juga udah ijin sama bunda kalau pulangnya terlambat," ucap agnia kepada Devan kalau Devan enggak usah minta maaf sama bundanya karena dia udah ijin tadi
" Ya tetep aja enggak enak gue sama bunda elo," ucap Devan kepada agnia, Devan tetep kekeh mau ketemu sama bundanya Agnia buat minta maaf karena udah bawa pulang agnia terlambat
" Yaudah kalau emang elo ngotot mau ketemu bunda gue, yaudah ayo masuk ke rumah," ucap agnia mengalah sama Devan lagian juga bagus kalau Devan mau minta maaf sama Bundanya, ya walaupun Devan enggak salah. Itu berarti Devan punya jiwa tanggung jawab yang tinggi
" Bentar gue lepas helem dulu," ucap Devan sambil melepas helmnya setelah itu Devan langsung turun dari motornya dan menaruh helemnya ke atas motornya
" Ayo," ucap agnia mengajak Devan untuk masuk ke rumahnya setelah agnia melihat Devan udah selesai melepaskan helemnya
Setelan ajakan agnia tadi Devan tidak membalas ucapan agnia, Devan langsung berjalan mengikuti agnia dari belakang
" Assalamualaikum bunda," ucap salam agnia sambil membuka pintu rumahnya
" Waalaikumsalam," ucap bunda menjawab salam agnia dari arah ruang keluarga
Setelah medengar Salam dari arah arah pintu depan bundanya Agnia langsung menuju ke arah pintu rumah
" Udah pulang sayang," tanya bunda agnia saat melihat agnia di depan pintu rumahnya
" Udah Bun ," balas agnia membalas ucapan bundanya
" Bun ini ada temen aku yang mau ketemu sama bunda," ucap agnia kepada bundanya sambil melihat ke arah belakang dan ternyata Devan belum masuk ke rumahnya, agnia langsung memanggil Devan untuk masuk ke rumahnya
" Ohhh iya mana ?" Tanya bunda agnia karena tidak melihat keberadaan temen agnia
" Bentar Bun tak pangil dulu," ucap agnia memberitau bundanya kalau Devan masih ada di depan rumahnya" Ohhh ya disuruh masuk lah ag, masa di luar kasihan dingin diluar," ucap bunda agnia kepada agnia menyuruh agnia untuk mengajak temennya masuk ke dalam rumah karena kasihan diluar dingin
" Iya Bun bentar tak panggil dulu," ucap agnia kepada bundanya mau mamggi Devan di depan rumah dulu, setelah bilang sama Bundanya agnia langsung melangkah keluar dari rumahnya untuk menghampiri Devan, setelah keluar agnia melihat Devan sedang telepon sama seseorang, setelah ditunggu beberapa menit terlihat kalau Devan sudah selesai teleponnya, setelah dilihat Devan sudah selesai teleponnya agnia langsung menghapiri Devan
" Dev ayo masuk, udah ditunggu sama bunda di dalam," ucap agnia memanggil Devan
" Iya maaf habis ada telepon tadi," ucap Devan minta maaf sama agnia karena tadi dia tidak bilang dulu kalau mau ngangkat telepon dulu jadinya agnia nyariin dia
" Iya gak apa - apa yaudah ayo masuk," ucap agnia mengajak Devan masuk kedalam rumahnya
Devan tidak membalas ucapan agnia karean agnia sudah melangkah masuk menuju ke rumahnya jadinay Devan mengikuti agnia dari belakang untuk masuk ke rumah agnia