Dani kaget mendengar Sandi merasa iri kepadanya. Yang ada ia yang seharusnya iri kepada Sandi. Karena Sandi bisa membeli apapun yang ia mau. Tidak seperti Dani, untuk biaya kuliah saja ia harus menunggu orang tuanya memanen hasil kebun atau hasil padi yang mereka dapat dari desa.
Beruntung selama ini ada Yoga yang selalu bisa membantu Dani jika ia sedang mengalami kesulitan soal biaya kuliah.
"Kenapa lo iri sama gue? Yang ada gue yang iri sama lo. Hidup lo enak, tinggal di rumah gedongan, uang banyak, mobil ada. Kenapa lo nggak kuliah aja sih? Malah lebih memilih kerja jadi staff. Padahal bokap lo juga punya perusahaan," kata Dani masih merasa heran kepada Sandi.