Setelah mengambil buku itu dari tangan Bimo, Dani segera membukanya dari halaman awal. Ada banyak sekali hal yang Yoga tulis di buku itu. Segala aktivitas Yoga tuang dalam sebuah kalimat indah yang menyentuh hati.
Hampir semua kisah Yoga ada nama Dani. Mereka memang sangat dekat. Tidak ada hari dimana Yoga tanpa Dani. Bahkan dari zaman sekolah dulu mereka sering disebut gay saking nempelnya. Namun mereka cuek dan tetap menjalani hari-hari mereka bersama.
Tapi dari semua hal yang mereka jalani bersama, ada satu hal yang mereka tidak saling tahu. Yaitu masalah cinta. Yoga sangat tertutup jika sudah bicara tentang cinta. Dia memang tipe orang yang tidak suka curhat masalah pribadi, apalagi masalah cewek. Jangankan kepada Dani, kepada kedua orang tuanya saja Yoga hampir tidak pernah curhat masalah cewek.
Dani mulai senyum-senyum sendiri membaca tulisan Yoga. Dani sampai terbawa perasaan dan membayangkan setiap kejadian yang Yoga tulis di dalam buku itu.
