Venera bertopang dagu di atas kotak peralatannya sembari menatap gulungan benang berwarna warni yang berserakan diatas meja kerjanya di dalam Ruang Keterampilan.
Selama ini ia selalu menyukai gulungan benang-benang itu. Bahkan ia sering sekali menghabiskan waktu lama hanya untuk sekadar menatap warna-warna indahnya, memperhatikan serat-serat halus yang membentuk masing-masing helai benang. Hal yang sering memancing tawa dan gelengan kepala dari teman-temannya. 'Venera yang terlalu memperhatikan segala hal dengan berlebihan', menurut mereka.
Tetapi sekarang setelah ia melihat warna-warna yang jauh lebih menakjubkan di taman itu, gulungan benang-benangnya menjadi tidak lagi membuatnya bersemangat. Mereka tampak pucat dan sangat tidak menarik.