"Ibumu sudah tidak memikirkan lagi hal itu, jadi percuma saja kau tanyakan. Dunia setelah mati bisa disesuaikan dengan pilihan kesadaran masing-masing, saat proses kematian tersebut. Dan tergantung pola pikirmu semasa hidup. Kalau semasa hidupnya sebuah jiwa dipenuhi dengan ketakutan dan bayangan-bayangan mengerikan, maka bayangan itulah yang akan memenjarakannya untuk seterusnya. Begitu juga sebaliknya. Jika kau merelakan semua hal yang kau tinggalkan, dan hanya memikirkan hal-hal membahagiakan, maka kau akan bahagia seterusnya."
"Begitukah? Kamu yakin ibuku enggak sedih?"
"Aku yakin."
Mimi mendesah mendengar jawaban pohon itu.
Dan mereka berdua kembali terdiam.
"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya pohon itu.
"Aku… merasa sedikit lega," jawab Mimi.
"Sudah bisa berpikir bahwa kau adalah sebuah jiwa, sama seperti ibumu? Perbedaannya hanyalah, kau masih berada dalam cangkang tubuhmu ini, sementara ibumu sudah bebas?" tanya pohon itu lagi.