Mimi mengerjap-ngerjapkan matanya.
Pohon yang disandarinya, yang tadi terlihat biasa-biasa saja, kini terlihat sangat berbeda.
Batangnya yang ramping dan dipenuhi tanaman rambat, dahan-dahannya yang ditumbuhi sulur-sulur panjang, juga ranting-rantingnya yang tertutup dedaunan lebat, tampak bergerak-gerak. Bukan gerakan yang diakibatkan oleh tiupan angin, tetapi bergerak seolah atas kemauan sendiri.
Di bagian atas batangnya, di perbatasan tempat tumbuhnya dahan, tampak sebuah wajah. Wajah yang terbentuk dari garis-garis pada kulit kayunya, ditambah dengan daun-daun kecil dan batang halus tanaman rambat yang menutupinya. Wajah perempuan.
Mimi menoleh cepat, memperhatikan suasana di sekelilingnya. Ia merasa yakin ia masih berada di bagian hutan yang tadi. Tempat ia sedang berkemah bersama rombongan tour wisata. Tapi entah kenapa sekarang terlihat berbeda.