Maya dan Budi tiba di depan sebuah rumah yang terbuat dari kayu. Tepat seperti yang dikatakan oleh anak remaja tadi. Di halaman rumah itu banyak terdapat tanaman dan bunga-bungaan yang sangat cantik dan terawat. Di sebelah kiri dan kanan rumah kayu tersebut tidak ada rumah lain, dan hanya ada tanah kosong. Budi memarkirkan sepeda motornya di depan halaman rumah kayu tersebut dan turun.
Tanpa menunggu mereka mengetuk pintu atau mengucapkan salam terlebih dulu, pintu depan mendadak sudah terbuka. Maya dan Budi menatap sosok yang muncul dari balik pintu, mengira akan melihat seorang perempuan galak dengan tubuh tinggi dan wajah kasar. Namun ternyata mereka salah. Yang muncul di balik pintu adalah seorang perempuan paruh baya bertubuh mungil dengan pakaian berbunga-bunga, Perempuan berambut ikal pendek ini tersenyum ramah.
"Selamat siang Bu," sapa Maya dan Budi segera. Mereka langsung mendekat kepada perempuan itu.