Maya mengaduk-aduk makanan di atas piringnya dengan mata menatap kosong ke arah meja. Gerakan konstan mengaduknya itu menarik perhatian Budi yang duduk tepat di hadapannya.
"May," panggil Budi sambil menyentuh lembut tangan Maya agar gadis itu sadar dari lamunannya.
"Eh?" Maya tersentak kaget dan mengangkat kepalanya menatap Budi. "I … iya?"
Budi tersenyum dan menunjuk ke arah piring berisi spaghetti smoke beef di ata s meja.
"Jangan diaduk-aduk terus nanti jadi nggak enak rasanya," ucap Budi mengingatkan. "Makan dulu, May."
"Oh … hm … iya," ucap Maya sambil menghentikan gerakan mengaduknya. Ia menancapkan garpunya ke dalam tumpukan mie berbentuk pipih lebar itu lalu menggulungnya sedikit, dan menyuapkannya ke mulut.
"Aku juga sebenarnya ngga napsu makan sih, tapi aku harus paksain makan," ucap Budi. "Banyak yang harus kita lakukan dan itu semua membutuhkan banyak tenaga."
"Iya, aku juga berpikir begitu," ucap Maya. "Nih aku paksaian makan."
