"Padahal, siapa bilang orang kalau udah tua nggak punya pikiran jahat atau memanfaatkan orang lain? Kan orang jahat juga bisa menua usianya. Apakah orang berhati jahat yang tubuhnya udah renta dan rambutnya udah beruban pasti udah berubah menjadi orang baik? Belum tentu, kan?" tanya Budi sedikit menahan emosi.
Ale mebgangguk cepat. "Setuju. I got your point," sahut Ale a la anak Jaksel.
Budi tersenyum mendengar tanggapan Budi.
"Malah, kondisi seperti ini membuka peluang bagi manusia-manusia berpemikiran kurang baik untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat," lanjut Budi. "Dengan berkedok jenggot putih dan wajah keriput, bahasa tubuh yang bersahaja, serta nada suara yang terdengar lembut, dia bisa saja menyuntikkan pemikiran jeleknya kepada masyarakat di sekitarnya dengan cara mengemas pemikirannya dalam nasihat yang berkesan baik padahal sebenarnya isinya nggak bagus."
"Hmm ...." Ale tampak mengerutkan dahi memikirkan pernyataan Budi.