Esok harinya aku bangun dengan perasaan yang sangat aneh, dan ya aku baru ingat Athea dan aku harusnya pergi ke pesta perayaan atas sembuhnya sang putri tadi malam.
Yah sudahlah, sebaiknya aku bersiap-siap.
Lanjut, setelah bersiap untuk pergi keluar, aku langsung menuju ke toko senjata, dikarenakan Orphim terlalu over power jika digunakan untuk latihan, maka aku membeli beberapa senjata lain untuk ku gunakan di perjalanan.
Penjual senjata "Hei nak, sepertinya kau harus membeli buku inventory, pergilah ke toko sebelah dan beli satu buku inventory"
Hal baru, hal yang bersifat fisik bisa dimasukkan kedalam buku yang bernama buku inventory, mereka menyimpan barang barang berat maupun ringan kedalam buku per lembar, dan hal ini tentunya sangat cocok untuk perjalanan jauh.
tak tanggung-tanggung, dua buku inventory berukuran sedang ku beli untuk menampung persediaan yang akan ku bawa nanti.
jadi persediaan ku bagi menjadi dua, satu untuk peralatan dan senjata, satu lagi untuk makanan, potion, dan hal-hal lainnya.
"Baiklah sudah semua, terimakasih paman!"
Penjual senjata "Datang lagi ya nak!"
Ini hebat, 1 tas kecil menampung banyak barang di dalamnya, bagaimana tidak satu buku sihir bisa menampung 400 barang berbeda sekaligus.
.
Saat aku berjalan menuju guild, aku berperasaan dengan beberapa party mantan teman temanku, dan disaat itu juga aku mengeluarkan dan memakai topeng pemberian dari Athea.
Lily "...!?"
Oh sial, party Lily ada di belakangku.
"Hei Orphim, apa kau bisa masuk ke buku inventory?"
Aku melakukan telepati ke pedang obsidian ku.
Orphim "Haa? tidak! aku tidak mau masuk ke ruang yang sempit itu!"
Lily "Hei kau.."
"Gawat.."
Aku tak bisa lari disini, dengan terpaksa aku berbalik ke arah party Lily dan menjawab..
"Ya, ada yang bisa ku bantu?"
Elisa "Emm Lily?"
Lily "Itsu...ki.. Kan!"
"Mohon maaf sepertinya kau salah orang, namaku Amadeus"
Lily "Tunggu! aku tahu itu kau, tolong lepaskan topengmu"
"Ini bukan saat yang tepat, maaf aku harus pergi sekarang"
Reuni yang tidak meng-enakkan, hanya karena aku tidak ingin mengenal mereka lagi, hubungan ku dan Lily jadi semakin jauh.
tanpa mengucapkan selamat tinggal aku langsung melakukan teleportasi tingkat rendah dari tempat party Lily langsung ke guild.
"Baiklah coba kulihat..."
aku mengambil beberapa quest yang setidaknya bisa di selesaikan di tengah perjalanan.
"...!? quest ini.."
Quest yang sangat sulit..
Bawakan sampel Obsidian merah dari iblis mata putih bersinar, hadiahnya tidak main main, 400 koin emas.
"Akan ku ambil"
Setelah dirasa semuanya sudah cukup, aku langsung menuju ke kartografer terdekat untuk membeli peta dunia, dimana dunia ini ternyata terdiri dari dua pulau yang sangat besar, pulau yang sedang ku tempati sekarang adalah Pulau Elgiford, dan pulau yang satunya lagi bernama Vicient, dimana pulau itu hampir tidak terjamah oleh makhluk manapun, dataran misterius yang menyimpan hal hal baru tentunya.
"Hei Orphim, apa kau bisa masuk ke dalam tubuhku lagi?"
Orphim "Tentu tuan, aku ingin masuk lagi, di sana sangat nyaman dan hangat"
"Jangan bilang kau suka tubuhku ini"
Orphim "Ehehe..."
"Untuk sementara aku akan menggunakan senjata yang ku beli dari blacksmith tadi"
Orphim "Heee kenapa.. apa tuan tidak suka aku??"
"Kau terlalu over power jika digunakan, itu bisa menarik perhatian siapapun yang melihat kita"
Orphim "Tapi apa masalahnya, bukankah bagus jika aku terus digunakan dan membuat tuan terkenal"
"Tidak, aku tidak menginginkan itu, dilirik oleh orang penting dan dipanggil olehnya itu adalah hal yang buruk"
Orphim "Baiklah kalo gitu, lebih baik aku tidak merepotkan tuan, tapi tuan! dengan energi sihir kita yang menyatu saat aku di dalam, tuan masih bisa menggunakan kekuatan ku, caranya dengan memanipulasi batu obsidian dan menggunakannya sebagai senjata!"
"Bukankah itu sama saja seperti aku menjadi iblis mata putih bersinar?"
Orphim "Yaa! tapi mereka tidak punya kesadaran, dengan skill yang tuan miliki dan energi sihir milikku..."
"Ya ya, cukup aku mengerti. aku akan menggunakan skill itu di saat tertentu saja, mohon bantuannya ya Orphim"
Orphim "Baik tuan!"
"Ngomong-ngomong, hentikan panggilan 'tuan' itu, panggil aku dengan nama asli saja"
Orphim "Waaah apa boleh tuan!?"
"Yaa, lagipula aku mulai terganggu dengan panggilan itu"
Orphim "Ehehe.. Maaf deh It...Itsuki"
"Nah itu baru bagus!"
Obrolan panjang Orphim denganku seolah menjadi jalan pintas ke luar gerbang perbatasan, kami terlalu asyik mengobrol hingga tak sadar jika langkah ku sudah jauh keluar dari kerajaan.
Tujuan pertama kami disini adalah Alcarnus, kota mati yang sudah menjadi sarang Monster kuat, tujuanku di sana hanya untuk mendapatkan barang quest yang diminta, yaitu jam pasir emas yang tak sengaja ditinggalkan saat pengungsian, kebetulan aku juga mendengar rumor kalau di sana ada satu iblis bermata putih bersinar.
Dua jam kemudian, aku sampai di Alcarnus dengan berjalan kaki, tentunya dengan arahan dari peta aku tidak tersesat.
Orphim "Itsuki, di depan ada energi sihir yang sangat pekat"
"Bagus, kita lihat makhluk apa yang memiliki energi sihir sebesar itu"
Aku mengeluarkan Orphim dan menjadikan bentuknya sebagai pancingan yang sama seperti saat aku mengubahnya pertama kali.
Orphim "Emm Itsuki, sekarang aku bisa masuk ke mode pistol pengait, apa kau ingin mencobanya?"
"Akan ku coba nanti"
Saat pertama kali masuk ke kota mati ini, aku merasa di setiap jendela rumah ada sepasang mata yang menatapku.
"Sial!!!"
tiba-tiba dari kejauhan dua buah batu obsidian lancip di lempar ke arahku dengan cepat dan dengan refleks aku mengubah bentuk Orphim menjadi pedang agar bisa menangkis nya karena tidak ada waktu untuk menghindar.
Iblis "Tolong... beritahu aku, apa kau melihat elf dengan jubah ungu di sekitar sini..."
Suara saat ia berbicara sangat mengerikan
Tak salah lagi, yang ku lawan saat ini adalah iblis bermata putih bersinar, aku baru ingat sesuatu, iblis ini lebih dikenal dengan sebutan Neflem.
"Aku bahkan belum melihat elf sama sekali"
Neflem itu hanya terdiam di atas bangunan dengan jawabanku.
Orphim "Tetaplah berjaga-jaga"
Tiba-tiba disaat kami semua terdiam, sebuah serangan sihir bola api datang dari arah kiri Neflem tersebut, dan membuat ia terpaksa memanipulasi obsidian dari bawah pijakannya memanjang ke atas dengan cepat, dan itu membuatnya memiliki gaya pegas sendiri.
Neflem "Pengganggu harus dimusnahkan!"
Bisa di pastikan yang melempar sihir api itu adalah petualang yang sendirian, Neflem itu langsung mengarahkan lengannya ke arah si petualang dan menembakkan batu obsidian lancip ke arahnya dengan sangat cepat.
Neflem "*Shot*"
Si petualang langsung mati di tempat, entah apa yang membuatnya menyerang iblis itu tanpa memikirkan resiko yang akan diterima.
Neflem "Apa kau akan tetap berdiri di sana..."
Sorotan mata nya kembali ke arahku, dan tidak ada perubahan ekspresi sama sekali saat ku melihat wajahnya.
Ia langsung berlari dan melompat dari atap ke atap menuju ke arahku sampai akhirnya ia melompat dan memanipulasi obsidian menjadi tombak lalu melemparkannya ke arahku.
tapi dengan sigap aku mengubah Orphim menjadi pancingan sedang dan mengaitkan kailnya ke bangunan dari sisi lain Neflem itu datang untuk menarik ku dengan cepat agar tidak terkena serangannya.
setelah dirasa berada di jarak yang cukup aman, aku menunggu iblis itu mendarat untuk kemudian ku tusuk dengan skill penusukan cepat dengan pedang.
"Sekarang, Verpal Strike!!!"
Aku mengambil pedang besi dari inventory dengan cara memanggilnya dan langsung berada di genggaman tangan ku agar bisa langsung ku gunakan untuk menusuk Neflem tersebut, tapi sayangnya serangan ku tertahan oleh perisai obsidian yang ia buat sehingga aku harus mengambil ancang-ancang lagi dan membuat Orphim berbentuk pedang, aku melompat ke atas untuk melancarkan serangan, tapi tidak sempat karena Neflem dengan cepat memanjangkan banyak obsidian secara acak ke arahku sehingga aku harus membuat sihir pijakan di bawah kakiku agar bisa lolos dari serangannya.
Neflem "Destroy it! Destroy it! Destroy it!"
"Ini tidak bisa dibiarkan, Enchant Sword Wind!"
Aku menggunakan sebagian kecil mana ku untuk mempercepat pergerakan ke level 2 dan membuat Orphim ber-elemen angin.
Aku berlari dengan cepat ke arah Neflem dan menyerangnya dengan dua pedang sekaligus
"Voltage Assault!"
Voltage Assault adalah skill tingkat tinggi yang mengandalkan elemen petir dan angin secara bersamaan, lalu dua bilah pedang di ayunkan memutar bersama dengan tubuh si pengguna dari horizontal ke vertikal, terus menerus hingga ayunan pedang ke sepuluh dan menyebabkan critical damage yang tinggi di akhir ayunan pedang.
Iblis itu tidak bisa menahan serangan ku dengan perisai obsidian nya, dikarenakan elemen angin yang sudah di perkuat oleh energi Orphim dapat menghancurkan perisai keras tersebut bahkan sebelum ujung tajam dari pedang Orphim bersentuhan langsung dengan perisai tersebut.
"Hancur! ku akhiri ini!"
Serangan fatal tak dapat dihindari oleh Neflem tersebut dan ayunan pedang ku yang terakhir membuatnya mati seketika.
Neflem "Informasi dikiri...mmkan"
.
Koloni Neflem "Impresif.. Impresif... sepertinya kita punya masalah baru, proses dan masukkan data bertarung tadi ke pusat informasi"
.
Koloni Neflem, belum di ketahui koloni mereka berada di mana, yang pasti mereka saling terhubung sesama Neflem, mereka yang mengalahkan satu di antara Neflem akan di cap sebagai ancaman dan cara bertarungnya akan diamati oleh Neflem yang mati olehnya, dan membagikan informasi tersebut ke Neflem lain, walau tidak semua.
.
Orphim "Itsuki, ambil kristal hitam yang keluar dari tubuhnya"
"Oh.. maksudmu ini?"
Orphim "Ya ya itu! cepat tempelkan padaku, dengan itu aku bisa berevolusi!"
"Ow baiklah, ayo kita coba.."
Orphim menyerap kristal hitam tersebut saat bersentuhan dengannya.
Orphim "Ini kurang, Itsuki kita harus bisa mendapatkan 2 kristal lagi, dengan begitu aku akan mendapatkan wujud manusia ku..!"
"Yang benar saja.. baiklah kita akan mendapatkan nya nanti, itupun jika kita bertemu lagi dengan Neflem"
Orphim "Oh.. aku harap kita bertemu dua Neflem lagi disini"
"Merepotkan, jangan bawa masalah untukku"
Setelah kami mengalahkan Neflem, aku pun berlanjut ke tujuan awal kenapa aku datang ke sini, yaitu untuk mengambil kembali jam pasir emas dan aku tahu lokasi terakhir jam pasir itu dilihat berdasarkan informasi quest.
"Ini dia, gereja yang lumayan besar"
Aku tinggal mencari jam pasir itu di bagian bawah meja altar.
"Dapat, cukup mudah.. bahkan tidak ada monster yang menghambat ku sama sekali"
Hampir semua monster di kota mati ini "mati" karena satu Neflem itu,
Di saat itu juga aku teringat kembali apa yang di cari Neflem itu disini, Elf dengan jubah ungu.
Orphim "Itsuki.. pikiranmu memberiku banyak gambaran:>"
"Hei apa!? kau bisa melihat apa yang ku pikirkan?"
Orphim "Yaa! itu karena kita sudah terikat, kau menerimaku sebagai senjatamu dan aku menerimamu sebagai tuanku, setelah hubungan itu terjalin tak ada batasan apapun dalam hal berbagi di antara kita"
"Bukan berarti aku mau berbagi pikiran pribadi juga denganmu, kenapa kau tidak bilang dari awal sialan!"
Orphim "Ehehe maafkan aku tuan.. soalnya itu menyenangkan!"
"Tuan?"
Orphim "Baiklah baiklah tidak ada pengecualian, Itsuukiii"
"Apa ada cara memblokir pikiran pribadi diantara kita Orphim?"
Orphim "Setahuku tidak ada, kecuali kita tidak saling percaya lagi"
"Hmmmmmmm...."
Orphim "J-jangan tuaaannn"
Sepertinya aku harus membiasakan diri soal hal ini, pasalnya ini memang agak mengganggu ku tapi mau bagaimana lagi.
"Tau gak, kau yang pertama mengobrol denganku dengan level keakraban tinggi, bahkan satu satunya temanku kalah olehmu"
Orphim "Itsukiii...."
Aku berjalan keluar kota tanpa adanya hambatan dari monster, paling yang ku temui disini hanya beberapa undead yang tidak menyerang.
"So.. ayo kita lihat, aku masih lumayan jauh dari area peperangan, sekitar 1.480 kilometer dari tempatku saat ini"
Orphim "Apa kau akan pergi ke sana Itsuki?"
"Kemungkinan besar iya, soalnya banyak tempat yang di cap ada Neflem disepanjang jalan ke area perang"
Orphim "Itsuki kau dengar itu?"
"A.. ahaha.. kita istirahat dulu disini, Orphim apa kau mau dibersihkan?"
Orphim "J-jika kau yang menawarkan nya, a-aku mau.."
Aku memutuskan untuk beristirahat sebentar karena lapar, dan juga.. aku belum membersihkan Orphim lagi semenjak terakhir kali membersihkan nya saat terperangkap di dunia bawah.
saat istirahat, kami sempat mengobrol sebentar soal Athea, Orphim terus menggoda ku dengan mengingatkan saat-saat dimana Athea mencium ku di bagian pipi kanan.
"Bagaimana, sudah cukup bersih?"
Orphim "Ini sudah lebih dari cukup, aku menikmatinya!"
"Kurasa istirahatnya sudah cukup, ayo kita lanjutkan perjalanan"
Suara ledakan tiba-tiba terdengar dari kejauhan, dan sepertinya ada sebuah keributan di asal suara sebesar itu, setelah aku cek dari kejauhan ternyata benar dua party calon pahlawan dan mantan teman sekolah ku sedang berhadapan dengan monster beruang coklat raksasa.
Orphim "Itsuki kenapa kau hanya menonton?"
"Ini sangat menyenangkan, lihat mereka terdesak hanya karena satu monster saja"
Orphim "Jangan bilang kau masih punya dendam ke mereka.."
"Dendam apa, aku tidak punya dendam ke mereka"
Orphim "Lalu apa yang kau lakukan sekarang.."
"Mereka bisa mengalahkan nya sendiri, lihat dan perhatikan, seseorang dari mereka mulai mengatur strategi tim"
.
Seseorang dengan elemen petir mulai melumpuhkan beruang besar itu dengan sengatan listrik level menengah, lalu di susul dengan pengguna senjata jarak dekat yang menyerang setelah beruang tersebut lumpuh, tak lupa barisan belakang yang terdiri dari archer dan mage juga ikut menyerang dengan bertubi-tubi, alhasil strategi itu sangat efektif dan mereka mengulangi strategi itu terus menerus hingga si beruang mati.
.
"Kau lihat itu?"
Orphim "Itu kerjasama yang hebat, bahkan saat terdesak mereka bisa membalikkan keadaan"
"Itu baru namanya kerjasama, aku jadi ingat suatu game digital 5v5 yang ada di dunia asal ku, ya.. itu game payah dengan pemain yang tidak ramah"
Orphim "Aku bisa melihatnya, tapi agak membingungkan.. apa di dunia asalmu bisa menggunakan sihir dan ilmu senjata jarak dekat atau jauh sehebat itu?"
Orphim melihat ingatan yang ku pikirkan saat bermain game digital moba di dunia asal ku, dan ia benar benar berfikir jika itu pertempuran asli dengan efek sihir, cara berpedang yang unik, dan senjata jarak jauh yang mematikan.
"Itu hanya game Orphim, agak sulit untuk menjelaskan nya"
Orphim "Tunggu, ada yang mendekat"
Tanah bergetar, seperti ada banyak makhluk yang berkaki besar mendekat.
"Kawanan beruang coklat.."
Sekawanan beruang coklat berlari ke arah dua party itu, dan mereka membawa sang pemimpin yang bertubuh lebih besar dan mempunyai bulu putih di bagian lehernya seperti kalung.
Orphim "Itsuki.."
"Ini pasti sangat seru, tontonan hiburan gratis.."
.
.
.
Bersambung