Rashad tersenyum kecil mendengar semua yang diucapkan oleh Celky. Dia merengkuh tubuh Celky, membalas pelukan gadis yang sangat dia cintai itu. Sungguh tidak pernah menyangka jika ternyata setelah Larita meninggal, dia masih terus mengamatinya, melihatnya menangis hampir setiap hari. Itu pasti terasa sangat sulit baginya.
"Celly, kau melihatnya?" tanya Rashad sambil melepaskan pelukan mereka, dia menangkup wajah Celly yang basah oleh air mata itu.
"Ya, aku melihatnya. Aku ingat semuanya, aku ingat kehidupan masa lalu kita berdua, dna semuanya, aku ingat segalanya," ucap Celly membuat Rashad menatap tidak percaya padanya. Matanya berbinar dengan sebuah kebahagiaan mendengar pernyataan dari Celly itu.
"Aku sangat senang mendengarnya," ucap Rashad kembali memeluk tubuh Celly dengan erat.
"Taoi, kau harus segera mandi dan bersiap. Semua orang pasti menunggu untuk sarapan," ucap Rashad tersenyum pada Celly.