Celly membuka matanya, wajahnya terlihat kebingungan, saat ini dia melihat ornag lain yang tidak dia kenali itu tengah berdiam diri di depan sebuah batu nisan. Entah kenapa dia ada di sini, dan siapa ria yang menatap sendu batu nisan tersebut.
"Raindius?" gumam Celly tanpa sadar dia menyebut nama seornag pria yang ada di hadapannya itu. Pria itu menoleh, dna tersenyum kecil sambil menyeka air matanya yang belum sempat menetes itu.
Pria dengan mata sendu itu membawa kakinya melangkah meninggalkan makam tersebut, seakan tidak melihat keberadaan Celly di sana. Matanya melihat ukiran nama di batu nisan itu, dia mengernyit saat melihat itu namanya, Larita. Tangannya langsung bergetar membaca nama di batu nisan itu, setengah tidak percaya jika dia sudah tiada.