Pagi itu kelas 5 yang sebentar lagi akan menyelesaikan pelajaran mereka itu segera berangkat dengan kereta kuda yang membawa mereka pergi meninggalkan academi. Rashad duduk di kereta paling belakang, dan di kursi paling belakang dengan beberapa anak lainnya yang tidak akrab dengannya itu sibuk sendiri-sendiri.
Sedangkan Rashad sibuk dengan perasaannya yahg tidak sabar untuk bertemu dengan pujaan hatinya. Yaa mungkin dapat disebut demikian. Rashad menginginkan Celly, lantas pantas disebut pujaan hatinya.
"Tapi, jika dia bukan reformasi dari Larita, apakah aku tetap akan berusaha mendapatkan dia? Hufftt, apa aku akan kembali menyakiti wanita yang sangat aku cintai ini. Seandainya kau hidup kembali sepertiku, kau juga mengetahui siapa dirimu di masa lalu sepertiku, itu akan sangat menyenangkan. Ah, aku ingin segera menemuimu, lambat sekali, aku ingin menggunakan teleportasi," Rashad terus saja bergumam dalam hatinya.