"Putri Celly, apakah kau memiliki sedikit waktu, aku ingin mengajakmu minum sebagai lawan yang menyenangkan," ucap Rashad mengajak Celly dengan sangat ramah.
Benar, sangat ramah. Bahkan dia tidak pernah melakukan ini pada siapa pun di masa lalu ataupun sekarang.
Bahkan teman-teman dan adiknya itu kini tercengang melihat Rashad demikian. Mereka tidak semua melihat Rashad tersenyum pada seorang gadis, dia juga tidak pernah terlihat serakah itu pada para gadis, walaupun banyak sekali gadis yang menginginkan itu. Tapi, kenapa Rashad seperti tertarik pada gadis asing.
"Kau ingin minum apa? Di sini ada juga coklat hangat, apa kau suka coklat hangat?" ucap Rashad menanyakan minuman yang diinginkan oleh Celly.
"Iya, aku suka coklat hangat," ucap Celly dengan sedikit malu.
Namun, Rashad tersenyum kecil padanya. Kemudian mengesankan dua coklat hangat untuknya dan Celly. Dia menyerahkan segelas coklat hangat itu, yang langsung diterima oleh Celly.