"Apa? Bertanding adu pedang?" tanya Evan.
Ia terkejut mendengar respon dari Hiro, muridnya yang kini telah memiliki nama di hati rakyat Liviel. Tak hanya Hiro, tetapi Bella pun berkata sesuatu di luar dugaan Evan. Kedua muridnya tidak percaya jika pria yang berdiri di hadapan mereka adalah Evan yang sesungguhnya.
Tak lama, anggota kelompok Hiro berjalan mendekati tubuh Evan. Keduanya berpostur tinggi dan berotot, yang satu memegang pedang besar sedangkan satunya menggenggam tombak dengan ujung yang tajam.
"Jika kau tidak bersedia, maka jangan halangi jalanku," tegas Hiro.
Tiba-tiba kedua anggota kelompok Hiro mendorong Evan hingga pemuda tersebut mulai terjebak di antara kerumunan. Ketiga remaja yang ia bawa menatap Evan dengan penuh kekhawatiran, takut seseorang di antara kerumunan justru memiliki niat jahat padanya.
"Aku hanya perlu melawanmu, bukan?" tanya Evan, menundukan kepala.