Selama perjalanan menuju kampus Luna tidak bosan-bosannya memberitahu Arman tentang ikon Bandung.
"Nanti sore kita ke alun-alun, yuk!" Jak Luna.
"Ngapain?" tanya Arman.
"Jualan cilok, ya main lah!" sarkas Luna.
"Tanya ayah kamu dulu," ucap Arman.
"Ya elah, kenapa emang?" tanya Luna.
"Ya kalau nggak pamit ayah Lo bakal khawatir lah," jawab Arman.
"Iya-iya, nyesel gue kasih usul sama Lo," kata Luna.
"Ya nggak usah kalau begitu," sahut Arman.
Luna tidak ingin melanjutkan obrolannya. Hingga akhirnya mobil yang mereka tumpangi memasuki area parkir kampus Luna.
"Lo ikut aja yuk!" ajak Luna.
"Enggak deh, gue di sini aja," tolak Arman. namun Luna tidak mendengarkan alasan apapun dari Arman dia membuka pintu mobil dan menarik keluar Arman.
"Gue berasa tua kalau disini," bisik Arman.
"Hahah, lah Lo emang sudah tua," ledek Luna.
"Lagian cuma beda beberapa tahun aja kan, nggak akan kelihatan juga." Luna menarik tangan Arman untuk menemui dekannya.