"Selamat siang Pak, ada yang bisa dibantu atau ada perlu apa?" Dengan begitu sopan, Peyvitta mengajukan pertanyaan seperti itu, bahkan nada bicara yang dia gunakan juga terdengar begitu lembut.
Gilang menggelengkan kepalanya. "Tidak, ada." Apa yang baru saja Gilang ucapkan adalah sebuah jawaban yang apa adanya, karena memang tidak ada hal yang bisa Peyvitta bantu.
Dengan santai Peyvitta menganggukkan kepalanya. "Baik Pak, jika seperti itu. Saya permisi," pamit Peyvitta dengan begitu sopan.
Gilang semula menganggukkan kepalanya, tapi mendadak dia teringat akan sesuatu. "Tunggu!" seru Gilang.
Mendengar hal itu membuat Peyvitta menghentikan langkahnya dan langsung melirik ke arah di mana Gilang berada sampai pada akhirnya dia bertanya santai, "Iya Pak, ada apa?"
"Kamu di sini?" Gilang baru teringat akan hal tersebut.