Seolah sudah menjadi Rumah dan begitu santai serta pintu Rumah itu selalu terbuka untuk kehadiran dirinya, Santosa kembali lagi datang ke Rumah milik Herman.
Tidak ada lagi pembahasan yang dilakukan selain membahas tentang hubungan Peyvitta dan juga dirinya yang padahal entah akan bisa bersama atau tidak, karena besar kemungkinan kalau Peyvitta tidak akan bisa membuka hatinya untuk Santosa.
"Bagaimana Pak, Bapak bisa membuat Peyvitta dipecat dari sana?" tanya Herman dengan penuh pengharapan.
Herman sangat berharap kalau apa yang Santosa lakukan itu berhasil, karena jika rencana yang sudah Santosa buat itu berhasil, maka dia tidak perlu melakukan apa pun.
"Tidak," jawab Santosa dengan sangat datar dan juga ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.
Ekspresi yang Santosa pasang begitu pesimis, dia semula merasa begitu lelah menghadapi pemikiran Aldo yang tidak bisa dia kendalikan.