Chereads / Kuhidup Dengan Siapa? / Chapter 55 - Tabir yang Terbuka

Chapter 55 - Tabir yang Terbuka

"Sayang. Aku kangen kamu, kenapa kamu tak angkat telfonku? Maafkan aku sayang."

"Cukup Carina! Hubungan kita sudah berakhir."

"Sayang, tolong maafkan aku, aku bisa jelaskan! kasih aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya." Ujar Carina memohon.

"Kita sudah berakhir Carina. Aku tidak bisa mentolerir segala bentuk penghianatan. Aku akan memberimu waktu satu minggu untuk meninggalkan tempat ini." Ujar Reygan tajam.

Tiba tiba Carina melepaskan pelukannya pada Reygan dan menatap tajam pada Alisa yang berada di belakang Reygan.

"Ini pasti semua gara-gara dia kan. Dasar perempuan kurang ajar! Kamu berubah sejak menikah dengannya sayang. Kamu hanya mencintaiku! Jangan terkecoh oleh rayuan perempuan murahan ini sayang."

Carina mulai membabi buta ingin menyerang Alisa, namun ditahan oleh Reygan.

"Tutup mulut kotormu Carina. Ini semua karena kamu. Karena perselingkuhanmu sejak awal kita bersama. Cinta? Hah bahkan sekarang Aku jijik melihatmu. Dan satu lagi! Minta maaf pada Alisa atas semua yang telah kamu lakukan padanya."

"Sayang, jangan seperti ini.. aku mohon."

Reygan menghempaskan kasar tangan Carina, lalu menarik Alisa berjalan menuju pintu. Sebelum ia menutup pintu unit penthousenya, kembalinya ditatap Carina yang menangis meraung-raung.

"Jika dalam seminggu kamu masih di sini! Aku akan menyuruh security mengusirmu."

Alisa sangat terkejut dengan perlakuan Reygan pada mantan kekasihnya. Bagaimana mungkin lelaki ini bisa berubah 180 derajat pada kekasihnya dan juga padanya secara tiba-tiba.

"Mas Rey tolong lepasin. Ini sakit." Alisa berusaha memberontak kembali saat tangan Reygan mencengkerang tangannya lagi.

"Maafkan aku, aku terbawa emosi." Reygan melepaskan genggaman tangannya, lalu mengelus lembut tangan istrinya.

"Apa sakit banget."

Alisa menggeleng untuk menjawab pertanyaan suaminya. Beberapa saat kemudian pintu lift terbuka dan Reygan langsung merangkul pinggang Alisa dan menariknya masuk ke dalam lift.

***

Alisa merasa puluhan mata menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tidak nyama saat tangan Reygan merangkul pinggangnya erat saat mereka melewati lobi Kantor Adijaya Corp. bahkan mungkin ia jadi bahan gosip sekarang saat ia melihat sekilas dari sudut mata para karyawan metapnya sambil berbisik satu sama lain.

Gadis itu menundukkan wajahnya seraya mencoba untuk melepas rangkulan suaminya, tapi pria itu malah makin melekatkan pelukannya dan menggiringnya menuju lift khusus menuju satu ruangan yang diyakini Alisa adalah ruangan Bu Ambar.

"Alisaaaa. Rey, tumben ke sini?" Tanya bu Ambar saat mereka telah memasuki ruangan besar dengan interior gaya klasik.

"Mama gak lagi sibuk kan?" Tanya Reygan.

"Mama ada meeting internal jam 4 nanti. Ada apa?"

"Aku udah siap Ma, untuk mendengar penjelasan Mama tentang Carina."

"Rey, are you serious? Di sini?" bu Ambar memelototi anaknya yang mungkin sudah gila karena ada Alisa di sini.

"Serius Ma, aku barusaja memutuskan hubunganku dengannya bersama Alisa." Pernyataan Reygan membuat bu Ambar kaget luar biasa.

"Alisa mengenal wanita itu?" Tanya bu Ambar sambil memegang tangan Alisa. Sedangkan Alisa menjawabnya dengan anggukan tanpa ekspresi.

"Please Ma, aku akan menyelesaikannya sekarang juga. Aku tidak mau rasa penasaranku menjadi duri dalam pernikahanku."

"Baiklah Rey kalau itu maumu." Bu Ambar berjalan menuju mejanya. Mengambil Flashdisk yang ada di laci mejanya dan menyerahkannya kepada Reygan.

"Semua yang ingin kamu tau kenapa mama tidak pernah menyukainya sedetikpun ada di situ. Mama merekam semuanya sejak mama tahu ada kejanggalan pada wanita itu dan mengumpulkannya. Mama tau, kamu tidak akan percaya jika mama hanya bercerita tanpa bukti."

Reygan yang menerima flashdisk itupun langsung melangkahkan kakinya menuju meja rapat kecil di ruangan mamanya tetap dengan menggandeng Alisa.

Didudukkan istrinya itu di saah satu kursi rapat, dan ia duduk disampingnya sambil memeberikan isyarat pada sekertaris mamanya untuk membawakan laptop.

Tak lama kemudian ia mencolokkan flashdisk dari mamanya ke laptop. Banyak sekali video yang dikumpulkan Mamanya. Reygan melihat satu persatu video di dalamnya yang terdiri dari salinan rekaman CCTV yang sangat jelas, bahkan video yang diam-diam direkam oleh Mamanya maupun asisten pribadi mamamya.

Matanya memanas bahkan saar baru memulai video pertama. Dibukanya satu persatu mulai dari Carina keluar diskotek, mabuk berasama seorang lelaki tak dikenal lalu berciuman panas, Carinya yang membawa masuk lelaki ke apartemennya, Carina yang bermesraan bersama Dino di Mall dan Hotel.

Hingga ia sangat terkejut pada satu video ia melihat Mamanya berjalan ke arah Carina yang sedang bermesraan dengan Dino di salah satu Mall. Terdengar Mamanya sedang menangkap basah wanita itu, namun detik selanjutnya Carina marah dan memaki-maki mamanya dengan kasar di depan umum. Dino terlihat bingung dan berusaha melerai Carina yang mengamuk, lalu ia diusir oleh Carina untuk pergi. Lelaki itu menurut dan menjauh dari Carina. Tampak Mamanya juga Marah pada wanita, sedetik kemudian Carina maju ingin menjambak rambut Mamanya. Reygan dan Alisa Syok dan langsung menatap Bu Ambar bersamaan. Adegan berikutnya nampak beberapa security datang bersama dengan gadis berseragam SMA. Dua security berusaha memisahkan Mamanya yang sedang dalam amukan Carina dan membawa sang mama menyingkir dari TKP, dua orang security lainnya mencoba untuk membubarkan kerumunan orang yang mendapt pertunjukan gratis hingga tempat tersebut sepi. Sedangkan gadis berseragam SMA itu memeluk Carina dari belakang berusaha untuk menghentikan aksi gilanya dan tidak mengejar bu Ambar yang sedang di bawa security.

"Tunggu! Itu Alisa!" Reygan langusng mempause video saat dengan jelas melihat wajah gadis berseragam SMA saat ia melepaskan dekapannya saat menghalau Carina."

Alisa dan Bu Ambar tiba-tiba terkejut dan segera mengamati video itu lekat-lekat.

"Iya itu Alisa! Mama baru sadar!"

'Itu aku! Gimana bisa?' Batin Alisa

Namun detik berikutnya, Alisa tercengang seakan otaknya memutar kembali serpihan memory saat dilihatnya kembali video itu Carina menampar dan memaki-makinya karena telah ikut campur. Tak terima ditambar Alisapun membalas wanita itu, tapi sayang tamparan dan tenanganya yang tak terkontrol membuat Carina jatuh, bersamaan dengan datangnya Reygan menghampiri mereka.

Ya Alisa mengingat kejadian itu! Saat dimana ia dan teman-temannya ingin menonton film kesukaan mereka dan sayangnya Alisa tidak kebagian tiket, mau tak mau akhirnya ia memutuskan untuk berjalan-jalan seorang diri hingga ia berhenti melihat kerumunan dan keributan di depan salah satu restoran mewah. Ia melihat seorang wanita menyerang seorang ibu-ibu hingga tak berdaya. Alisa langsung berlari mencari sekuriti dan berusaha untuk melerai perkelahian itu. Namu sayang niat baiknya itu malah membutnya mendapatkan tamparan dan makian dari wanita yang tak dikenalnya. Iapun marah dan membalas wanita itu, lalu datang seorang lelaki yang membela wanita itu dan mengolok-oloknya di depan umum. 'Jadi lelaki itu Reygan?' Alisa tak kuasa menahan keterkejutannya. Ditutupnya mulutnya yang menganga dengan satu tangan.

Disisi lain, Reygan yang masih sangat mengingat peristiwa dimana ia melihat kekasihnya tersungkur di tempat umum setelah dipukul anak SMA tidak terima dan seketika memaki Alisa. Dan saat membawa Carina pulang, mantannya itu mengatakan jika ia telah dipermalukan oleh anak SMA yang mengira ia wanita yang merebut kekasihnya. Ia mengingat wajah gadis itu hingga suatu saat menemukan Alisa di deretan mahasiswa baru di kampusnya. Seketika ia melihat gadis yang telah mempermalukan wanita yang dicintainya. Rasa bencinya dimulai saat ia akan memberi pelajaran gadis yang telah melukai kekasihnya itu tanpa ia tau peristiwa sebenarnya yang terjadi sebelum itu.

Reygan benar-benar terpaku, tubuhnya membeku melihat mamanya yang memeluk Alisa dalam tangis bahagianya karena gadis itu pernah menyelamatkannya dari amukan Carina.

Reygan sungguh malu, karena membenci dan menyakiti gadis yang jelas-jelas menyelamatkan mamanya tanpa tahu apa sebabnya. karena terlalu dibutakan oleh cinta.